NOMORSATUKALTIM – Kemarau panjang menjadi penyebab krisis air bersih di Balikpapan. Debit air baku di Waduk Manggar dan Bendungan Teritip terus menyusut. Jika hujan masih belum turun hingga November, sumber air ini diperkirakan bakal benar-benar kering.
Anggota Dewan Pengawas Perumda Tirta Manuntung atau PDAM Balikpapan Adi Supriadi, menyampaikan Balikpapan terkena dampak El Nino. “Debit waduk Manggar dan Waduk Teritip turun 50%,” jelas Adi, dalam perbincangan santai dengannya melalui Whatsapp, tadi malam. Pihaknya melakukan mitigasi dan layanan distribusi air secara bergilir. “Skema penggiliran hingga 20 Oktober mendatang. Estimasi dari BMKG, hujan mulai turun awal November,” katanya. Ditanya soal keluhan warga Batu Ampar yang airnya keruh, Adi menjelaskan hal itu bisa dipengaruhi beberapa faktor. Pertama, faktor kebocoran pipa. “Apalagi saat ini, pipa PDAM banyak terkena dampak pekerjaan drainase dan Jargas,” paparnya. Kedua, lanjut Adi, bisa karena tekanan air dalam pipa yang tidak stabil. Sehingga ketika ada tekanan yang tinggi, akan menggerus kotoran yang ada dalam pipa. Faktor ketiga penyebab air keruh, sambungnya, pipa setelah meter air ke dalam rumah juga bisa menjadi faktor kekeruhan. “Jika usianya sudah tua, maka ada kotoran dalam pipa. Jika mendapat tekanan air yang tinggi, maka kotoran ikut keluar di kran air,” jelasnya. Ia meyakini keruhnya air yang dikeluhkan warga hanya bersifat sementara. “Kalau tekanan air kembali stabil, maka air akan kembali jernih. Secara teknis, PDAM rutin melakukan pengurasan atau wash out per 2 bulan di jalur pipa distribusi,” imbuh Adi. Ia juga memastikan produksi air di IPAM dari sisi kualitas sudah sesuai Permenkes No 2 tahun 2003. Diwartakan sebelumnya, paska distribusi bergilir, kualitas air PDAM dikeluhkan warga Jalan Pattimura Batu Ampar, Balikpapan Utara, Tini. Ia terkejut setelah dua hari sejak Senin-Selasa lalu, air PDAM di rumahnya berhenti mengalir. Saat mengalir lagi, airnya keruh. “Daerah sini digilir dua hari tak mengalir, pas airnya ngalir lagi airnya kotor banget. Sebelumnya jernih aja kok,” ujarnya, Kamis (12/10/2023). Media ini kemudian diperlihatkan bak mandinya. Benar saja, warna airnya kecokelatan dan tercium aroma tanah. Ia mengaku tidak berani untuk mengonsumsi air itu. “Untuk nyuci aja takut, karena nanti bajunya malah jadi kotor. Apalagi untuk minum, jelas gak berani,” bebernya. Paska pengumuman dari PDAM terkait layanan distribusi bergilir, ia sempat menampung air. Yang digunakan sebagai kebutuhan dasar. Mandi, mencuci dan minum. Namun, saat ini stok airnya sudah habis. Dan saat air kembali mengalir dengan warna keruh, ia tidak berani menggunakannya. “Padahal ini sudah hari kedua mengalir, tapi tetap keruh. Kirain kemarin saja, wajar lah baru ngalir lagi. Tapi ini sudah hari kedua kok masih keruh. Kenapa nih air PDAM kok jadi begini,” tanyanya. Ia berharap PDAM Balikpapan bisa meningkatkan kualitasnya. Sejak Senin (9/10/2023), jatah air bagi warga Kota Balikpapan, digillir. Langkah ini ditempuh menyusul turunnya air baku PDAM Balikpapan, di dua waduk utama. Yakni, Waduk Manggar dan Waduk Teritip. Plt Dirut Perumda Tirta Manuntung aka PTMB, Rita, berujar berdasar analisa BWS IV Kalimantan dan prediksi BMKG Bandara SAMS Sepinggan, maka pihaknya akan melakukan penurunan kapasitas produksi air bersih dari kapasitas normal 1.446,71 liter perdetik menjadi 931 liter/detik. Akibat turunnya kapasitas produksi, jumlah pelanggan terdampak sebanyak 43.014 SR atau 40 hingga 48 persen pelanggan. Sehingga agar bisa melaksanakan distribusi air, distribusi dilakukan secara bergilir. Menurut Rita, ada tiga IPAM yang dilakukan penurunan produksi, yaitu IPA Kampung Damai dan IPA KM 8 Batu Ampar dan IPAM Teritip. (*)PDAM Balikpapan Jelaskan Penyebab Air Keruh
Jumat 13-10-2023,07:03 WIB
Editor : Rudi Agung
Kategori :
Terkait
Kamis 24-10-2024,20:08 WIB
Pipa PDAM Balikpapan Bocor, Distribusi Air Terganggu, Cek Daerah Mana Saja!
Jumat 02-08-2024,06:50 WIB
Air Bersih untuk Balikpapan
Senin 01-01-2024,13:31 WIB
Setahun Lebih, Pelanggan PDAM Balikpapan ini Tak Menikmati Air Bersih
Kamis 28-12-2023,19:16 WIB
Masyarakat Keluhkan Kondisi air Keruh, Perumda Air Minum Batiwakkal Sebut Karena Terdampak Proyek Drainase
Rabu 13-12-2023,13:00 WIB
Mantan Dirut PDAM Balikpapan Ditetapkan Sebagai Tersangka Korupsi
Terpopuler
Kamis 28-11-2024,08:00 WIB
Hasil Perolehan Suara Pilkada Mahulu, Ketua KPU: Kami Belum Terima Laporan
Rabu 27-11-2024,15:35 WIB
Isran Noor Menang Telak di TPS Tempatnya Memilih, Raih 252 Suara dari 293 Suara Sah
Kamis 28-11-2024,07:00 WIB
Golput di Pilkada 2024 Kaltim, Ada TPS Catat Partisipasi Kurang dari 50 Persen
Rabu 27-11-2024,20:43 WIB
Edi-Rendi Unggul Telak dalam Quick Count SCL Taktika di Pilkada Kukar 2024
Kamis 28-11-2024,06:01 WIB
Ramalan Cuaca Kaltim, 28 November 2024, Waspada Hujan Angin!
Terkini
Kamis 28-11-2024,13:49 WIB
Dorong Digitalisasi Desa, Mahasiswa FISIP Unmul-PT Tiwa Gelar Pelatihan
Kamis 28-11-2024,13:46 WIB
Sengitnya Pilkada Berau, Kedua Paslon Saling Klaim Kemenangan
Kamis 28-11-2024,12:00 WIB
Bawaslu RI Proses 130 Kasus Dugaan Politik Uang di Pilkada Serentak 2024
Kamis 28-11-2024,11:01 WIB
Fahmi-Ikhwan Klaim Menang di Paser, Berdasar Hasil Quick Count dan Real Count Internal
Kamis 28-11-2024,10:32 WIB