Terinspirasi Orangtua, Fida Bikin Aplikasi untuk Emak-Emak

Rabu 27-11-2019,21:50 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Fida Imtihani. (Ferry Cahyanti/Disway Kaltim)

Balikpapan, DiswayKaltim.com - Fida Imtihani, anak berusia 12 tahun mengembangkan aplikasi khusus emak-emak. Inspirasinya datang karena melihat kesulitan yang dialami orangtuanya setiap kali berbelanja.

Aplikasi tersebut untuk membantu para orangtua, khususnya para ibu rumah tangga yang gemar belanja.

"Saat ini masih dalam proses pendaftaran di Play Store," kata Fida Imtihani. Gadis yang memilih pendidikan home schooling itu, mengaku terinspirasi membantu para ibu rumah tangga dengan aplikasi yang diciptakannya.

Kemampuan Fida Imtihani menciptakan aplikasi smartphone bermula dari keikutsertaan nya di pelatihan Digital Innovation Lounge – DiLo. Sebuah inkubator yang melatih dan menaungi para talenta di bidang teknologi informasi.

Fida merupakan seorang peserta termuda di antara 30 puluhan peserta pelatihan.

"Saya suka  pelatihan ini karena mau bikin aplikasi game dan aplikasi yang bisa bantu semua orang lewat hape,” kata putri Novelis Indah Nurwakhid itu.

Saat dijumpai di Bootcamp Programming DiLo di Gedung Creative Center Balikpapan, Rabu (27/11/2019), Fida belum mau cerita banyak soal aplikasinya. "Nanti kalau sudah ada di Play Store aja," jawabnya. Ia khawatir ide aplikasinya ditiru orang lain sebelum muncul di Play Store.

Cita-citanya untuk terus mengikuti pelatihan digital tersebut adalah ingin mengembangkan sebuah permainan game dan bisa dikenal digunakan banyak orang. “Permainan game dan aplikasi yang bisa membantu orang sekitarnya. Itu dengan melihat yang ada di sekitar kita,” imbuhnya.

Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda Kemenpora RI pada pembukaan Pelatihan Kreativitas Pada Sentra Pemberdayaan Pemuda, Djunaedi mengatakan, kegiatan Bootcamp Programming bertujuan  meningkatkan keterampilan sekaligus merespons kemajuan teknologi informasi (TI) di era digital.

"Pelatihan ini untuk menumbuhkan jiwa kreatif di bidang digital, meningkatkan kuantitas dan kualitas karya kreatif digital  dan mencetak digitalpreneur di bidang software, aplikasi, game dan teknologi digital lainnya," kata Djunaedi.

Peserta mendapat materi pendidikan karakter untuk menyamakan persepsi, visi dan misi sehubungan dengan kegiatan pelatihan.

Bootcamp Programming (karantina) dilakukan agar peserta dapat menyelesaikan produk aplikasi sesuai dengan tema yang telah dipilih  penyelenggara. Tahapan ini akan berlangsung selama tiga hari sehingga diperlukan kesungguhan dan komitmen pemuda selama pelatihan berlangsung.

“Mengikuti pelatihan kelas ini diharapkan memiliki kemampuan dasar dalam mengelola proyek dan menganalisis terhadap sebuah kebutuhan solusi digital. Yang pada akhirnya akan menjadi entrepreneur,” ujar Djunaedi.

Pelatihan peningkatan kreativitas ini bukan hanya di Balikpapan tetapi juga ada di daerah lainnya. Yaitu Makassar, Medan dan Yogyakarta pada awal Desember mendatang.

Kegiatan pelatihan pada bidang kreativitas untuk pemuda melalui kemenpora dianggarkan sebesar Rp 22 miliar. Dana tersebut untuk tujuh bidang kreativitas. Di antaranya, grafika dan kriya, fashion dan film, musik dan kuliner. Selanjutnya bidang TI yang terbagi lagi yaitu perangkat lunak dan lainnya.

“Anggaran itu semua pelatihan yang meningkatkan kreativitas bukan hanya bidang TI tapi banyak bidang yang bisa menambah ketrampilan pemuda,” ujar Djunaedi.

Di tempat yang sama, Head of Dilo Balikpapan Istiabudi menjelaskan, peserta yang mengikuti pelatihan ini mendaftar secara online dan terbuka. “Peserta tak dibatasi usia. Yang penting mau ikut pelatihan dengan kesungguhan,” ucap dia.

Kegiatan ini juga mencari bibit-bibit baru dalam bidang digital mengingat Balikpapan telah ditetapkan Bekraf sebagai Kota Pengembang Aplikasi dan Permainan.(fey/eny)

Tags :
Kategori :

Terkait