Nomorsatukaltim.com - Curah hujan Kota Balikpapan mulai mengalami penurunan drastis sejak bulan Juli. BMKG Balikpapan menganalisa akan terjadi kemarau panjang hingga bulan Oktober mendatang.
Dampaknya, beberapa waduk Kota Balikpapan mengalami penurunan debit air. Selain itu dampak yang perlu diwaspadai, potensi kebakaran hutan dan lahan atau biasa disebut karhutla.
Plt Kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan, Usman Ali menyebut, sejak peringatan BMKG soal waspada karhutla pada Mei, telah terjadi karhutla sebanyak 16 kali di Kota Balikpapan, periode Juni - Agustus 2023.
Toral kerusakan hutan dan lahan sekitar 24 ribu meter.
"Kalau Balikpapan untuk luasan kurang lebih 1 hektare, itu mungkin ada sekali wilayah timur, di atas Borneo Paradiso. Tapi kalau yang lain kecil-kecil aja karena ada kerjasama dengan TNI Polri," kata Usman melalui sambungan telepon, Rabu (16/8/2023).
Menurutnya, El Nino membuat kemarau panjang, kawasan hutan dan lahan kering dan rawan terbakar.
BPBD bersama relawan dan TNI-Polri melakukan antisipasi awal dengan sering melakukan patroli. Selain itu, jika terjadi kebakaran awal, pihaknya sigap memadamkan agar tidak meluas.
"Lahan ini ada dua, pertama memang karena kondisi panas dan kering. Kedua, ada masyarakat ketika panas ini membuka lahan," katanya.
"Lahan yang kita sebut di sini, area yang ada beberapa pohon besar dan terdapat rumput. Tetapi areanya tidak selebar seperti hutan karena lahan di masyarakat ini paling banter luasan 1-2 hektar di tengah kota tetapi tidak terbakar semuanya," sambung Usman.
Sebelumnya, Kepala Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan Kukuh Ribudiyanto, menjelaskan, El Nino tahun ini, mempengaruhi skema cuaca sejak 30 tahun terakhir.
Dampak El Nino membuat beberapa waduk di Balikpapan mengalami penurunan muka air. Penurunan itu juga terjadi di Sungai Mahakam Samarinda.
Dampak lain karena El Nino berpotensi karhutla Balikpapan.
"Ini gencar-gencarnya kita waspadai karhutla, kita sudah waspadai dari juni sudah kita infokan Mei juga sudah kita infokan," kata Kukuh Ribudiyanto. (*)
Reporter: Adhi Suhardi