Wakil Ketua DPRD Paser “Semprot” Direktur Perumda, Dianggap Slow Respons Tanggapi Keluhan Distribusi Air

Selasa 15-08-2023,23:30 WIB
Reporter : Achmad Syamsir Awal
Editor : Achmad Syamsir Awal

Paser, nomorsatukaltim.com - Pendistribusian air bersih Perumda Tirta Kandilo belakangan ini dikeluhkan masyarakat Paser. Di beberapa wilayah di Kecamatan Tanah Grogot tidak mengalir sampai 6 hari.

Keluhan masyarakat sampai di telinga anggota DPRD.

Alhasil, Direktur Perumda Tirta Kandilo Suryanto Agustono disemprot Wakil Ketua DPRD Paser, Fadli Imawan dan Abdullah ketika rapat dengar pendapat (RDP), Selasa (15/8/2023).

Unek-unek kekesalan lebih dulu dikeluarkan Fadli Imawan. Politisi Partai Golkar itu menyebut direktur Perumda Tirta Kandilo susah sekali diajak berkomunikasi, khususnya terkait persoalan pendistribusian air bersih di rumah warga.

"Komunikasi via WA (WhatsApp) dan panggilan telepon tidak direspons. Kami anggota DPRD tentu mewakili keluhan masyarakat, tapi kita saja tak didengar dan direspons, bagaimana dengan masyarakat," ketus Fadli Imawan, di ruang rapat Bappekat DPRD Paser.

Senada, Abdullah juga dibuat kesal dengan sulitnya direktur Perumda Tirta Kandilo untuk berkomunikasi via seluler. Bahkan tak segan-segan DPRD memberikan surat teguran atas kinerja dari Suryanto Agustono.

"Ya namanya manusia biasalah ada kekeliruan. Tapi kalau ini berkelanjutan tentu kami akan mengambil solusi. Paling tidak ada surat teguran, setelah itu mengusulkan kepada bupati, kalau tak layak kenapa harus dilanjutkan," terang Abdullah.

Terlepas dari keluhan itu terkait sulitnya berkomunikasi dengan direktur Perumda Tirta Kandilo, Abdullah menyebut dari hearing yang dilakukan itu, diketahui salah satu persoalan tak maksimalnya pelayanan air bersih karena banyaknya pipa-pipa yang rusak.

"Salah satu persoalan yang disampaikan bahwa ada pemasangan pipa ke rumah warga banyak mengalami kebocoran. Itulah yang coba diperbaiki," sebut Abudullah.

Dalam penjelasannya, Suryanto Agustono menyebut adanya daerah-daerah yang mengalami mati air hingga 6 hari. Antara lain, warga Jalan Sultan Khaliluddin Ibrahim, Modang, Ahmad Dahlan, Noto Sunardi, Lambung Mangkurat, Kandilo Bahari, Yos Sudarso dan RA Kartini.

Itu, kata Suryanto, dikarenakan pipa yang ada saat ini sudah lama dan butuh peremajaan.

"Ada daerah-daerah yang sudah kita petakan. Itu memang wilayah yang pipanya sudah lama. Otomatis itu mengalami tingkat kehilangan air yang sangat tinggi," katanya.

Menurut Suryanto, pipa-pipa itu sudah perlu diremajakan. Dan itu, katanya, telah disampaikan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Paser.

"Ada jaringan pipa itu sejak tahun 1980-an. Ini perlu perbaikan atau peremajaan," tuturnya.

Sementara terkait adanya jaringan pipa air bersih yang belum sampai di rumah warga, hal itu dikatakannya memang belum dilakukan pemasangan. Pasalnya, banyak pipa yang kini mengalami kebocoran tadi.

"Kami takutnya kalau pasangkan kepada masyarakat yang belum mempunyai jaringan sampai pemasangan baru, nantinya berdampak seperti sekarang ini, tidak mendapatkan air bersih. Makanya PDAM membenahi dulu jaringan pipa yang mengalami kebocoran, setelahnya baru adakan pemasangan sambungan barunya," jelas Suryanto.

Tags :
Kategori :

Terkait