Nomorsatukaltim.com – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu atau DPMPTSP Kaltim, meyakini tingginya potensi dan peluang investasi yang menjanjikan.
Kepala DPMPTSP Kaltim, Puguh Harjanto pun mengajak masyarakat agar berkenan mengambil peluang industri manufaktur pengalengan ikan yang berkembang di Kaltim.
Ia mengajak memanfaatkan potensi pengalengan ikan, melalui postingan video reels, di akun Instagram resmi DPMPTSP Kaltim.
“Potensi pasar industri manufaktur pengalengan ikan sangat menjanjikan. Kaltim memiliki potensi perikanan yang cukup besar, baik ikan pelagis maupun ikan demersal,” ujarnya, disadur Selasa (25/7/2023).
Puguh mengajak masyarakat memfokuskan industri pengalengan ikan. Terutama masyarakat Kaltim, yang tinggal di wilayah penghasil ikan terbanyak.
Dari analisis citra satelit Aqua Modis sepanjang tahun 2007 hingga 2018, potensi ikan pelagis dengan tingkat intensitas tinggi ada di bagian Tenggara Penajam Paser Utara, bagian Utara Pulau Bala-Balangan, bagian Tenggara Delta Mahakam.
Selanjutnya ada pula di bagian Timur Bontang, sampai ke arah Selat Makassar, Timur laut Tanjung Mangkalihat, dan Timur Delat Berau.
“Daerah ini memiliki kedalaman lebih dari 50 mil yang merupakan jalur migrasi ikan pelagis besar terutama tongkol, tuna, dan tenggiri,” jelasnya.
Produksi perikanan tangkap laut di Kaltim selama tiga tahun terakhir, dari 2018 hingga 2021 terus mengalami peningkatan.
Mengacu data Badan Pusat Statistik, di tahun 2021, produksi perikanan tangkap laut secara keseluruhan di Kaltim sebanyak 130.345 ton.
Di tahun sama, Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi penghasil perikanan tangkap terbanyak dengan 46.362 ton.
“Terdiri dari 436 ton ikan tongkol, 18.327 ton udang sebanyak, dan 27.599 ton jenis ikan lainnya. Bontang jadi kota kedua penghasil produksi perikanan tangkap laut terbanyak,” jelasnya.
Adapun di Bontang bisa menghasilkan ikan tangkap sebanyak 22.072 ton, dengan produksi tangkap laut yang terus meningkat. Peningkatan ini juga bisa ditemui di beberapa kota dan kabupaten di Kaltim.
Karena itu, DPMTSP Kaltim, meyakini bahan baku utama untuk terbangunnya industri pengalengan ikan akan sangat berpotensi.
"Selain itu, Kaltim juga belum memiliki industri pengolahan ikan, khususnya pengalengan ikan,” tuturnya.