Samarinda, nomorsatukaltim.com - Anggota DPRD Kaltim, Salehuddin soroti dugaan penjualan seragam sekolah di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Informasi yang ia terima bahwa penjualan seragam sekolah itu meningkat dalam beberapa hari belakangan, khususnya usai penerimaan peserta didik baru (PPDB).
Saleh, sapaan akrabnya, menyayangkan hal tersebut terjadi. Itu tentunya memberatkan para wali murid dan menganggu mutu pendidikan Kukar dari segi fasilitas.
"Kalau memang harus membeli baju sekolah, maka kita harap itu dapat disesuaikan dengan kemampuan ekonomi masyarakat, yang sudah mulai naik. Jangan sampai malah menjadi beban bagi orang tua murid," katanya Kamis (13/7/2023).
Pemkab Kukar, kata dia, perlu melakukan evaluasi mengenai persoalan pendidikan tersebut, jangan sampai momentum penerimaan peserta didik dikelola oleh oknum-oknum tertentu, yang justru malah mencari keuntungan.
"Ini yang menjadi musuh bersama dalam dunia pendidikan, dan menjadi penghambat proses peningkatan pendidikan di daerah," sebutnya.
Saleh mendorong agar Pemkab, khususnya Dinas Pendidikan (Diskdik) Kukar untuk mampu mengatur ekosistem, supaya ke depan berjalan dengan baik.
"Pemkab perlu melakukan evaluasi kebijakan, agar dapat membantu dan memberikan pembiayaan fasilitas pendidikan secara gratis kepada wali murid," ujarnya.
Jangan sampai, tambah Saleh, justru nantinya kejadian seperti ini justru memberatkan masyarakat.
"Sekolah jangan memberatkan masyarakat, karena harus beli seragam dengan harga mahal, makanya perlu dievaluasi," tegasnya. (*/adv/dprdkaltim23)