Nomorsatukaltim.com – Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan berkolaborasi dan berkomitmen untuk memajukan para petani kedelai. Pada agenda “Gerakan Tanam Bersama Kedelai”, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menuturkan kerja sama dan keberpihakan kepada petani menjadi kunci memajukan petani Indonesia. Untuk itu, lanjutnya, pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian, bersama pemerintah daerah bersinergi meningkatkan kesejahteraan petani. “Tidak boleh separuh-separuh untuk kepentingan petani. Karena itu, harus ada kerja sama dari semua instansi terkait. Ini baru permulaan. Kita harap 5-6 tahun mendatang akan terjadi perubahan kalau kita bareng-bareng," janji Mendag Zulhas, dalam keterangan resminya, dikutip Senin (5/6/2023). Ia berujar, pemerintah akan merumuskan agar kedelai petani dapat dibeli dengan harga menguntungkan. Pemerintah juga akan menggandeng instansi terkait agar bisa menyediakan bibit kedelai unggul supaya hasilnya banyak. "Petani jangan mikir lagi. Tanam bibitnya bagus, dibeli dengan harga bagus, baru bisa berhasil," ujarnya. Menteri Pertanian SYL menuturkan, pemerintah pusat dan daerah secara bertahap menggairahkan pertanian kedelai di Indonesia untuk mengurangi ketergantungan kedelai impor. "Pemerintah bersama Komisi IV harus menjadi bagian dari energi negara ini untuk kepentingan kedelai kedelai kita," paparnya. Selama ini produksi komoditas kedelai hanya mencapai 42% atau 300 ribu ton dari total target 710 ribu ton di 2022. Untuk tahun 2023 pemerintah juga hanya menargetkan produksi kedelai 590 ribu ton. Adapun total kebutuhan tahunan kedelai mencapai 2,9 juta ton (tahun 2022), yang mayoritas dipenuhi dari impor sebanyak 2,5 juta ton. Untuk itu pemerintah akan menambah lahan penanaman kedelai mencapai 368 ribu hektar di 2023, supaya ada tambahan kenaikan produksi sekitar 213 ribu ton. (*)
Kementan – Kemendag Komitmen Majukan Petani Kedelai
Senin 05-06-2023,16:05 WIB
Editor : Rudi Agung
Kategori :