Kecelakaan Maut di Rapak Telan Korban Lagi

Rabu 24-05-2023,23:30 WIB
Reporter : Rudi Agung
Editor : Rudi Agung

Nomorsatukaltim.com - Baru sehari Dinas Perhubungan Balikpapan, menerapkan rekayasa lalu lintas dengan memisahkan jalur kendaraan berat, kecelakaan maut kembali terjadi di Simpang Muara Rapak. Peristiwa yang menelan korban jiwa ini, terjadi di Jalan Soekarno Hatta, KM 0,5 Kelurahan Muara Rapak Balikpapan Utara, Rabu (24/5/2023) sekitar pukul 22.30 Wita. Dari informasi yang dihimpun, kecelakaan bermula dari truk kontainer dengan nomor polisi KT 8846 AJ berbodi hijau, meluncur dari Jalan Simpang Muara Rapak menuju arah Pertamina. Sampai di Simpang Rapak, truk itu menabrak satu pengendara sepeda motor hingga tewas. Truk kontainer baru berhenti saat menabrak bangunan ruko di sekitar lokasi, hingga bangunan ruko tersebut hancur. Kejadian ini membuat heboh masyarakat Balikpapan. Sejumlah video beredar luas di sosial media dan grup-grup wartawan. Namun sampai warta ini diterbitkan, belum diketahui identitas pengemudi truk kontainer dan satu korban tewas. Korban itu diduga terlindas truk. Kini, korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Kanujoso Balikpapan. Sebelumnya diwartakan, Dinas Perhubungan Balikpapan, melakukan rekayasa lalu lintas dengan memisahkan jalur kendaraan berat di jalur simpang Muara Rapak. Di kawasan ini kerap kali terjadi kecelakaan yang memakan korban jiwa. Rekayasa lalu lintas itu dilakukan sejak Rabu (24/5/2023). Perlengkapan jalan yang telah dipasang, antara lain, rambu, warning light dan pemisah water barrier. Karena itu, menurut Kepala Dishub Kota Balikpapan Adwar Skenda Putra, langkah ini sebagai tindakan preventif untuk mencegah kecelakaan yang kerap dialami pengendara yang melalui jalur tersebut. Ia mengakui saat ini kajian yang dilakukan Dishub dengan rekomendasi rekayasa lalu lintas masih berisiko. “Hasil kajian kami, risikonya masih tinggi kalau tidak ada flyover,” ujarnya. Ia juga mengamini rekomendasi penambahan jalur penyelamatan bagi kendaraan bertonase besar yang kehilangan kendali kecepatan, juga bukan solusi yang tepat. “Jalan keluar atau solusi ideal masih tetap flyover,” jelasnya. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait