Kaltim Fokus Kembangkan Pertanian

Senin 01-05-2023,15:23 WIB
Reporter : Rudi Agung
Editor : Rudi Agung

Nomorsatukaltim.com – Pengembangan sektor pertanian, menjadi salah satu fokus pembangunan Kaltim di sisa masa kepemimpinan Gubernur Isran Noor dan Hadi Mulyadi. Gubernur Kaltim, Isran Noor, kerap kali mengingatkan, pentingnya pangan sebagai kebutuhan primer masyarakat. Terlebih sebagai destinasi imigran menyusul pembangunan Ibu Kota Negara. “Sampai kapanpun pangan akan selalu dibutuhkan. Karenanya, kita juga harus siapkan infrastruktur pertanian yang baik. Terlebih Kaltim sudah dipilih menjadi IKN,” papar Isran di pelbagai kesempatan. Langkah nyata yang ditempuh Gubernur Isran dan Wagub Hadi Mulyadi melalui instansi teknis terkait, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat Kaltim. Antara lain, melakukan optimalisasi jaringan irigasi yang menjadi kewenangan mereka. Kepala Dinas PUPR dan Pera Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda menjelaskan sejak awal RPJMD 2018-2023, hingga tahun terakhir kepemimpinan Gubernur Isran Noor dan Wagub Hadi Mulyadi, Pemprov Kaltim telah membangun bendungan dan jaringan irigasi. “Kita bangun bendungan dan irigasi untuk menyiapkan ketersediaan air di lahan-lahan pertanian, terutama di areal persawahan,” papar Aji, yang karin disapa Nanda, Jumat (28/4/2023). Pertama, fokus membangun Bendungan Marangkayu di Kabupaten Kutai Kartanegara, sebagai salah satu proyek strategis nasional. Fungsi Bendungan Marangkayu, menurutnya, untuk mengairi lahan irigasi seluas 1.500 hektare di Kecamatan Marangkayu. Sejak tahun 2019-2022 progres pembangunan Waduk Marangkayu sudah mencapai 90 persen. “Ditargetkan tahun ini sudah akan dilakukan penggenangan waduk,” tuturnya, sebagaimana dilansir Infoindonesia. Selain mengairi lahan pertanian, Waduk Marangkayu juga dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan air baku warga Bontang, Marangkayu dan Muara Badak. Kapasitas direncanakan mencapai 450 liter/detik. Nilai APBD Kaltim yang sudah digelontorkan untuk pembangunan Waduk Marangkayu adalah Rp 13,1 miliar tahun 2019, kemudian Rp 3,4 miliar tahun 2021 dan Rp 4,9 miliar tahun 2022. Selain di Marangkayu, Pemprov Kaltim juga membangun Embung Buluh dan Jaringan Irigasi Sungai Buluh di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara. Tahun 2019 dilakukan pembuatan jaringan sekunder sepanjang 1.275 meter. Tahun 2020 pembuatan jaringan sekunder sepanjang 1.280 meter. Lanjut tahun 2021 dilakukan pembuatan jaringan primer sepanjang 162 meter, kemudian 2022 dibangun jaringan primer sepanjang 200 meter dan pembuatan jaringan sekunder sepanjang 664 meter. Tahun 2019 Embung Buluh dibangun dengan alokasi APBD Kaltim Rp2,6 miliar. Jaringan Irigasi Sungai Buluh melalui DAK Rp1,4 miliar. Lalu tahun 2020 APBD Kaltim dikucurkan sebesar Rp4,1 miliar dengan dukungan DAK Rp3,2 miliar. Tahun 2021 APBD Kaltim Rp3,9 miliar dan DAK Rp2,9 miliar. Tahun 2022 dari DAK Rp3,3 miliar. “Rencana anggaran tahun 2023 ini kita siapkan di APBD Provinsi Kaltim murni sebesar Rp4,5 miliar,” ujarnya. (*/ Ifon)

Tags :
Kategori :

Terkait