Nomorsatukaltim.com – Kementerian Pertanian menyiapkan sejumlah strategi mengantisipasi musim kemarau tahun ini. Terlebih, cuaca saat ini termasuk anomali, yang berpotensi menyebabkan kekeringan saat puncauk kemarau tiba. Penyiapan langkah ini sekaligus memastikan ketahanan pangan agar jangan sampai terjadi kelangkaan. Hal itu diutarakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, pada Jumat (28/4/2023). "Kita harus melakukan upaya antisipasi perubahan iklim terutama saat kemarau nanti. Seperti memanfaatkan infrastruktur air seperti embung, dam parit dan long storage saat kemarau," ucapnya. Ia mengatakan kondisi iklim saat musim kemarau mendatang seperti yang telah BMKG prakiraan, akan terjadi kemarau ekstrem atau el nino. “Sehingga hal ini perlu diwaspadai. Kondisi kemarau harus diwaspadai. Terutama bulan Agustus yang diprediksi menjadi puncak musim kemarau tahun 2023," ujar Mentan SYL. Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementan, Ali Jamil menambahkan, ancaman el nino Agustus 2023, pihaknya tengah menyiapkan pelbagai antisipasi kekeringan. Antara lain, mendorong petani ikut program asuransi usaha tani padi, mengerahkan gerakan serbu El Nino melalui penggunaan pompa air di wilayah-wilayah rentan kekeringan. Salah satunya, “Dengan memanfaatkan sumber-sumber air yang ada," jelas Ali Jamil. Ia mengutarakan, pihaknya juga terus mendorong percepatan tanam menggunakan alsintan seperti Traktor Roda 4 dan Traktor Roda 2. Tahun ini Ditjen PSP juga menyiapkan alokasi bantuan Alat mesin pertanian seperti rraktor roda 4 sebanyak 800 unit). “Traktor roda 2 sebanyak 4.745 unit dan pompa air 1.900 unit untuk seluruh indonesia," jelasnya. Selain itu, juga akan memaksimalkan kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tertier yang dapat meningkatkan efisiensi aliran irigasi hingga ke lahan sawah. Juga ada kegiatan Irigasi Perpipaan, Irigasi Perpompaan, Pembangunan Embung, Dam Parit. Ini bertujuan sebagai suplesi air hingga lahan. "Tahun ini, Kementan juga akan mengalokasikan Embung sekitar 500 unit, Perpompaan 629 unit, perpipaan 250 unit, RJIT 3.213 unit, sebagai salah satu bentuk antisipasi el nino," imbuhnya. Selain itu, infrastruktur irigasi yang telah dibangun pada tahun tahun sebelumnya dapat dimanfaatkan untuk melakukan antisipasi kemarau nanti. Di tahun 2020-2022 Kementan telah mengalokasikan kegiatan irigasi untuk meningkatkan ketersediaan air pada musim kemarau antara lain kegiatan RJIT sebanyak 11,866 unit, Perpompaan 2.177 unit, Perpipaan 439 unit dan Embung 1.531 unit. (*/ Kmtn)
Kementan Siapkan Strategi Hadapi Ancaman Kekeringan
Sabtu 29-04-2023,17:00 WIB
Editor : Rudi Agung
Kategori :