Gerhana Matahari Hibrida Tak Berdampak pada Nelayan

Kamis 20-04-2023,18:01 WIB
Reporter : Rudi Agung
Editor : Rudi Agung

Nomorsatukaltim.com - Gerhana matahari Hibrida (GMH) yang dipantau Badan Metrologi,Klinatologi dan Geofisika (BMKG) Balikpapan tidak berdampak terhadap nelayan karena pasang surut sir laut dan tingginya gelombang.

Hal tersebut disampaikan Kepala Stasiun Geofisika BMKG, Rasmid saat dikonfirmasi awak media terkait fenomena gerhana matahari yang terlihat di Kota Balikpapan, Kamis (20/4/2023).

Rasmid menjelaskan bahwa fenomena GMH tidak sama dengan gerhana bulan yang berimbas pada pasang surur air laut. Sehingga para nelayan dihimbsu unruk waspada.

"Fenomena GMH yang terjadi tidak menimbulkan gelombang tinggi yang disertai pasang surut air laut sehingga berefek pada nelayan," ungkapnya.

Menurut Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPN), fenomena gerhana bulan dapat menyebabkan pasang surut air laut (spring tides) terjadi ketika Matahari, Bumi dan Bulan berada pada satu garis lurus. Maka air laut akan menuju puncak maksimum atau lebih tinggi dari biasanya.

Kendati demikian, walaupun fenomena gerhana matahari tidak memicu fluktuasi atau kondisi yang tidak tetap dan dapat berubah pasang surut air laut, para nelayan diharapkan selalu memantau perkiraan cuaca yang dapat diakses melalui BMKG Balikpapan.

Menurut Rasmid, fenomena gerhana matahari hybrida di kota ini terakhir kali terlihat sejak tujuh tahun silam.

Fenomena GMH juga menjadi kajian khusus Badan Riset dan Inovasi Nasional aka BRIN. Kepala Pusat Riset Antariksa BRIN Emanuel Sungging mengatakan, GMH adalah fenomena astronomi yang cukup langka.

Sehingga membuka peluang untuk kegiatan kolaborasi riset lintas disiplin ilmu. Pihak BRIN akan melakukan pengamatan di Biak Numfor. Mereka akan melakukan riset terkait korona matahari, dampak gerhana pada ionosfer, dan perubahan kecerlangan.

Gerhana matahari hibrida terjadi saat matahari, bulan, dan bumi tepat segaris. DI lokasi tertentu, masyarakat bisa mengamati gerhana matahari total dan gerhana matahari cincin.

Posisi pengamatan menjadi penentu, apakah seseorang bisa melihat fenomena gerhana matahari total atau gerhana matahari cincin saja. (*)

Reporter: Muhammad Taufik

Tags :
Kategori :

Terkait