Soal Impor Beras, DPR Panggil Mentan

Selasa 28-03-2023,19:16 WIB
Reporter : Rudi Agung
Editor : Rudi Agung

Nomorsatukaltom.com - Komisi IV DPR RI memanggil Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dan seluruh pejabat eselon Kementerian Pertanian. Rapat soal impor itu, juga dihadiri Dirut Perum Bulog Budi Waseso dan Dirut ID Food Frans Marganda Tambunan.

Salah satu topik mengemuka dalam Rapat Dengar Pendapat itu, ihwal rencana impor beras sebanyak 2 juta ton. Awalnya, Mentan SYL, mengungkapkan ada kenaikan dari sisi produksi maupun luas lahan panen.

Mentan SYL, mengklaim tahun 2023 potensi luas panen selama Januari ke April sebanyak 4,51 juta hektare, meningkat 2,13% dibanding periode sama tahun 2022.

Sedangkan dari sisi produksi padi atau gabah kering giling (GKG) sebanyak 23,94 juta ton atau meningkat 0,53%, dan produksi beras sebanyak 13,79 juta ton atau meningkat 0,56%.

Adapun selama tahun 2022 produksi beras naik 0,15 juta ton atau naik 0,29% dibandingkan tahun 2021. Yaitu dari 31,36 juta ton menjadi 31,54 juta ton, dengan konsumsi sebesar 30,20 juta ton. Dengan hasil itu, tercatat surplus sebesar 1,3 juta ton.

"Dengan memperhatikan kondisi itu menunjukkan ketersediaan pangan dari produksi dalam negeri menghadapi bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri relatif aman," ujar Mentan SYL, Senin (27/3/2023).

Tetapi pernyataan Mentan SYL, disanggah salah satu anggota Parlemen. Anggota Komisi IV DPR, Sutrisno menyatakan seharusnya dengan data yang disampaikan, Indonesia tak perlu impor beras.

"Kalau ini betul data yang dipublikasi Kementerian Pertanian seharusnya pemerintah tidak perlu melakukan impor," tegas legislator dari Fraksi PDIP.

Karena itu, ia meminta kepada Kementan untuk memperbaiki kualitas data, tidak selalu berdasarkan prediksi tetapi kondisi nyata di lapangan. "Berdasarkan kenyataan di lapangan produksi padi itu terjadi penurunan," ujarnya.

Anggota Komisi IV Fraksi Partai Amanat Nasional, Daeng Muhammad, menyebut sejumlah wilayah mengalami gagal panen akibat cuaca ekstrem hingga banjir. Wilayah yang dimaksud Daeng, Karawang dan Bekasi di Jawa Barat.

Di Bekasi, tercatat dari 23 Kecamatan ada 18 kawasan yang terdampak banjir, akibatnya 20 ribu hektare luasan sawah di daerah itu mengalami gagal panen lantaran teredam air.

"Pertanyaan cuma satu, tadi bicara tentang prediksi panen raya, saya kasih tau Pak (Menteri Pertanian), Karawang, Bekasi puso, tau nggak puso? Puso itu panen yang gagal, pertama cuaca ekstrem, bekasi 18 kecamatan dari 23 kecamatan itu kena banjir," ungkap Daeng.

Perum Bulog mendapatkan penugasan untuk mengimpor beras sebanyak 2 juta ton pada tahun ini. Penugasan diberikan Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Dari salinan surat beredar, Senin (27/3/2023),  berisi Penugasan Pengadaan cadangan beras pemerintah dari Luar Negeri. Dari salinan surat itu dijelaskan Perum Bulog diperintah untuk mengimpor 2 juta ton beras pada tahun ini. Dari jumlah itu, sebanyak 500 ribu ton harus segera didatangkan secepatnya.

"Menindaklanjuti hasil rapat internal bersama Bapak Presiden tanggal 24 Maret 2023 dengan topik Ketersediaan Bahan Pokok dan Persiapan Arus Mudik Idul Fitri 1444 H, kami menugaskan Perum Bulog untuk melaksanakan pengadaan cadangan beras pemerintah (CBP) dari luar negeri sebesar 2 juta ton sampai dengan akhir Desember 2023. Pengadaan 500 ribu ton pertama agar dilaksanakan secepatnya," tulis salinan surat tersebut tertanda Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi. (*/Cnb)

Tags :
Kategori :

Terkait