Cuaca Ekstrem Jadi Pemicu Naiknya Harga Beras di Balikpapan

Kamis 23-03-2023,17:02 WIB
Reporter : Rudi Agung
Editor : Rudi Agung

Nomorsatukaltim.com – Cuaca ekstrem yang melanda Kota Balikpapan menjadi salah satu faktor pemicu naiknya harga bahan pokok di beberapa pasar tradisional, khususnya pada komoditas beras. Hal tersebut diucapkan pihak Dinas Perdagangan ketika ditanya awak media ihwal naiknya harga pangan di pasar, Kamis, (23/3/2023). Kepala Dinas Perdagangan Kota Balikpapan, Haemusri Umar, menyampaikan bahwa naiknya harga beras di beberapa pasar tradisional, dipicu beberapa faktor, salah satunya ialah cuaca ekstream. “Balikpapan kan masih bergantung terhadap pasokan dari luar pulau, cuaca baru-baru ini tidak menentu, akibatnya terkendala dari luar akibat ombak besar,” ucapnya. Senada dengannya, Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan, Sri Wahjuningsih mengatakan bahwa cuaca ekstrem yang melanda Balikpapan mempunyai dampak terhadap sektor pertanian. Baik itu pada proses maupun hasil produksinya. “Tentunya berdampak kepada pertanian terkait cuaca buruk, namun dampak yang ditimbulkan tidak terlalu besar. Kemungkinan menimbulkan kenaikan harga bahan pokok di masyarakat,” paparnya. Terkait tanaman padi yang menjadi bahan pangan, selain mengandalkan pasokan dari laur daerah, Balikpapan telah mempunyai produksi beras lokal yang bernama beras beruang madu. Penyuluh Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) Balikpapan yang merapngkap sebagai Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian, Kasan, mengatakan bahwa beras beruang madu hasil produksi para petani Balikpapan tepatnya di Kelurahan Teritip. Meski saat ini belum cukup untuk memenuhi kebutuhan beras warga Balikpapan, namun langkah ini sebagai upaya menggenjot produk pangan lokal di Kota Balikpapan. Harapannya agar kelak tidak terlalu bergatung dari pemasok luar daerah. “Beras Beruang Madu sudah lama dikonsumsi, khususnya untuk para petani kita di wilayah Teritip. Dipasarkan hanya sekitar wilayah Teritip saja, karena jumlahnya tidak terlalu banyak, jadi hanya sebatas konsumsi lingkungan saja,” jelasnya. Lahan sawah di kawasan Teritip Balikpapan Timur, termasuk daerah rawan banjir. (*) Reporter: Muhammad Taufik

Tags :
Kategori :

Terkait