Penghasilan sebulan Segini, Kategori Warga Miskin di Paser

Selasa 14-03-2023,20:55 WIB
Reporter : Achmad Syamsir Awal
Editor : Achmad Syamsir Awal

Paser, Nomorsatukaltim.com - Dalam laporannya Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut nilai garis kemiskinan di Kabupaten Paser pada 2022 sebesar Rp 556.371 per kapita per bulan.

Kepala BPS Kabupaten Paser Bayu Agung Prasetyo mengatakan garis kemiskinan merupakan batas penghasilan penduduk. Nilai atau nominal yang dianggap perlu untuk memenuhi standar hidup.

"Penduduk dapat dikatakan miskin kalau pendapatan dibawah Rp 556.371 per orang per bulan," kata Bayu Agung Prasetyo, Selasa (14/3/2023).

Dirinya menyebut tiap tahun nilai garis kemiskinan biasanya mengalami kenaikan. Hal ini dipengaruhi dari harga barang atau kebutuhan sehari-hari terjadi kenaikan.

Untuk jumlah penduduk miskin di Kabupaten Paser mengalami penurunan. Pada 2022 tercatat 27.020 orang atau turun 540 jiwa dibandingkan 2021 lalu sebanyak 27.560 orang.

"Tingkat kemiskinan di Kabupaten Paser mengalami penurunan. Persentase penduduk miskin menjadi 9,43 persen sebelumnya 9,73 persen pada 2021," jelasnya.

Sementara indikator lain kemiskinan, yakni indeks kedalaman kemiskinan mengalami penurunan dari 1,37 persen menjadi 1,35 persen. Begitupun dengan indeks keparahan kemiskinan. Sebelumnya 0,32 persen kini 0,29 persen.

Indeks kedalaman kemiskinan dan Indeks keparahan kemiskinan selain untuk persentase penduduk miskin, juga dapat memberikan gambaran bagaimana kedepannya untuk peningkatan pendapatan masyarakat miskin, meningkat atau tidak.

"Indeks keparahan kemiskinan ini salah satunya menggambarkan bahwa tingkat pendapatan diantara penduduk miskin semakin meningkat. Angkanya (persentase) di Kabupaten Paser turun," tutur Bayu.

Menurunnya angka itu memberikan arti pengeluaran antara penduduk miskin relatif sama. Selain itu juga dapat dilihat dari indeks kedalaman kemiskinan, karena mendekati garis kemiskinan yang persentasenya dari 1,37 persen menjadi 1,35 persen.

Mengetahui kategori miskin, BPS melakukan perhitungan makro berdasarkan pengeluaran penduduk. Seperti sandang, pangan, papan dan sebagainya.

"Seperti pendapatan, pengeluaran dan konsumsi selama sepekan, sebulan atau setahun," tandas Bayu. (*)

Reporter: Achmad Syamsir Awal

Tags :
Kategori :

Terkait