Nomorsatukaltim.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memastikan program peremajaan sawit rakyat terus dilakukan secara merata di seluruh Indonesia.
Ia menargetkan program ini bisa mencapai 180 ribu hektare pada setiap tahunya. Target itu dikemukakan Mentan SYL saat membuka rapat koordinasi sawit nasional 2023.
"Kita pastikan PSR sawit ini berjalan dengan baik. Tapi saya minta jangan ada aturan yang ribet-ribet karena program ini adalah program rakyat. Karena itu, dalam rangka mendorong hal tersebut, setiap tahun program PSR ditargetkan seluas 180 ribu hektare, yang tersebar di 21 provinsi sentra kelapa sawit," ujar Mentan SYL, dikutip Selasa (28/2/2023).
Menurut SYL, program PSR harus menjadi perhatian dan tanggungjawab bersama dalam meningkatkan produktivitas.
Terlebih perhatian pemerintah daerah untuk selalu mengawal penanaman pohon baru di wilayahnya masing-masing.
"Semua harus bergerak bersama meningkatkan nilai kesejahteraan petani pekebun kita. Saatnya kita berjuang untuk petani agar skala ekonominya meningkat," katanya.
Mentan SYL berujar kontribusi kelapa sawit selama ini ditopang dari luasan areal tutupan yang mencapai 16,38 juta hektare.
Dari jumlah itu sekitar 6,9 juta hektare merupakan milik pekebun sawit rakyat. Meski demikian, perkebunan sawit masih memiliki tantangan yang cukup besar seperti penggunaan agroinput yang belum maksimal.
Sedangkan produktivitas sawit nasional baru mencapai 3–4 ton per hektar atau setara dengan CPO. Hal ini dapat mengancam masa depan sawit rakyat Indonesia jika tidak dilakukan langkah komprehensif.
Di antaranya perlu melakukan perbaikan dari sektor hulu dengan memgganti tanaman tua atau yang sudah tidak produktif.
"Peningkatan produksi dan produktivitas kelapa sawit terus difasilitasi dengan pemanfaatan dana BPDP-KS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) melalui program PSR sejak tahun 2017," jelasnya.
Sasarannya kebun-kebun sawit atau tanaman tua. Namun demikian, ia bilang, peremajaan kebun sawit rakyat tidak semudah membalikan tangan.
Menurutnya pelbagai tantangan yang dihadapi pekebun sawit perlu kerja keras dan kerja kolaborasi dari semua elemen untuk mendukung secara aktif program ini.
"Sejak awal rapat koordinasi ini telah banyak diupayakanpemerintah maupun stakeholder lainnya guna mendorong program PSR dapat berjalan lebih cepat lagi dan lebih baik lagi," jelasnya. (*)
Sumber: Kementan