Bulog Kaltimtara Akui Harga Beras Tinggi, Maret Diprediksi Stabil

Selasa 21-02-2023,17:07 WIB
Reporter : Rudi Agung
Editor : Rudi Agung

Nomorsatukaltim.com - Harga beras saat ini di beberapa daerah tengah mengalami kenaikan yang sangat signifikan, namun hal itu diklaim tak berlangsung lama. Stabilitas harga diperkirakan akan kembali saat Panen Raya di bulan Maret mendatang.

Manager Supply Chain dan Pelayanan Publik Bulog Kaltimtara, Andi Muhammad Fahri, mengakui bahwa saat ini memang terjadi kenaikan harga. Namun fenomena tersebut bukan hanya terjadi di Balikpapan tetapi juga di beberapa daerah.

Kekurangan stok beras dalam negeri di Balikpapan khususnya Kalimantan Timur, karena beberapa faktor. Salah satunya ialah penambahan jumlah penduduk semakin padat dan lahan pertanian yang minim untuk mencukupi jumlah konsumsi masyarakat.

"Memang terjadi kenaikan harga, di beberapa daerah juga karena beberapa faktor. Salah satunya lahan yang minim terkait pertanian," ujarnya, Selasa, (21/2/2023).

Ia menjelaskan terkait komoditas beras yang di suplai Bulog yaitu di tingkatan beras medium.

"Bukan yang beras jenis premium, kalau premium kami tidak dapat mengatur, karena pemerintah kan supplainya yang medium," paparnya.

Analisis Perdagangan Dinas Perdagangan Balikpapan, Devi, mengklaim harga beras akan mulai stabil di pasar pada saat penen raya.

"Saat panen raya Maret nanti diperkirakan harga beras stabil, Mas," klaim Devi.

Sebelumnya Jokowi telah menyampaikan bahwa masa panen panen raya akan terjadi di sejumlah daerah, mulai akhir Februari hingga awal Maret mendatang.

Diperkirakan secara nasional, panen padi mencapai 1 juta hektare dan Maret 1,9 juta hektare. Ia juga mengakui kenaikan harga beras, terjadi hampir di semua daerah.

Menurut data Badan Pusat Statistik, sebanyak 147 Kabupaten atau Kota di Indonesia mengalami kenaikan harga di minggu ketiga bulan Februari.

Ada lima daerah di 10 kabupaten atau kota dengan potensi kenaikan harga beras tertinggi di antaranya Ende, Sumba Tengah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Probolinggo Provinsi Jawa Timur (Jatim), Malinau Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Lombok Timur, Peovinsi  Nusa Tenggara Barat (NTB).

Harga Beras di Balikpapan Terkerek Naik

Sejak beberapa pekan terakhir, harga beras terus terkerek naik. Padahal, pemerintah telah mengimpor 500 ribu ton beras untuk memenuhi cadangan beras pasar (CBP), yang digunakan untuk operasi pasar.

CBP adalah persediaan beras yang dikuasai dan dikelola Pemerintah melalui Perum Bulog, dengan arah penggunaan untuk penanggulangan keadaan darurat bencana dan kerawanan pangan paska bencana.

Yuni, pengecer beras di Balikpapan mengaku pusing dengan kenaikan harga beras. Ia menjual beras kemasan 5 kg. Yang biasanya bisa dijual Rp 60 ribu, kini harganya naik.

"Saya sudah gak bisa lagi jual beras Rp 60 ribu per 5 kg. Sekarang paling murah untuk kemasan 5 kg, saya jual Rp 65 ribu. Lainnya ada yang di atas Rp 70 ribu," ujarnya, Senin (20/2/2023).

Menurutnya kenaikan terjadi sejak akhir Desember 2022. "Paling terasa mulai Januari 2023, dan harganya terus naik. Ini belum puasa dan lebaran sudah pada naik harga beras. Kebutuhan lain juga ikut naik," keluhnya.

Mengacu data Kementan, pemerintah melalui Perum Bulog telah mengimpor 500 ribu ton beras dari Vietnam, Myanmar, Thailand, dan Pakistan. Sampai Januari 2023, sudah 470 ribu ton yang masuk ke Indonesia. (*)

Reporter: Muhammad Taufik

Tags :
Kategori :

Terkait