Isran: Ketahanan Pangan Harus Ada di Tingkat Rumah Tangga

Rabu 01-02-2023,15:30 WIB
Reporter : Rudi Agung
Editor : Rudi Agung

Nomorsatukaltim.com - Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor, menyampaikan kondisi saat ini masih dalam situasi paska pandemik, pemulihan ekonomi, dampak perubahan iklim dan kemelut perang dua negara besar yang belum berakhir. Indonesia juga bersiap menghadapi pesta demokrasi dan pemindahan Ibu Kota Negara. Untuk itu isu ketahanan pangan patut menjadi perhatian bersama. Ia menyarankan kondisi saat ini juga menuntut jajarannya untuk bekerja lebih terarah. Fokus mengawal pembangunan pertanian yang berkelanjutan. Ia pun memberi apresiasi dihelatnya rakor untuk sinergi dalam upaya peningkatan dan pembangunan pangan, tanaman pangan dan hortikultura di daerah. Rapat Koordinasi Pembangunan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Pemprov Kaltim tahun 2023, dihelat pada Senin (30/1/2023). Menurutnya pembangunan pertanian dalam arti luas memberi kontribusi krusial menjaga stabilitas daerah. Penyediaan pangan dari sub sektor tanaman pangan dan hortikultura juga memegang peranan sangat strategis dalam pemenuhan hak hidup manusia, utamanya pangan pokok. Isran menilai, pangan adalah hidup mati suatu bangsa. “Karenanya ketahanan pangan harus berada di tingkat rumah tangga," tegasnya, melalui Instagram Pemprov Kaltim. Mengacu Undang-Undang Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan, telah mengamanatkan pentingnya perwujudan ketahanan pangan berbasis sumber daya dan kearifan lokal. Perwujudan kemandirian pangan bukan saja strategis bagi pembangunan ekonomi, namun mendorong pula percepatan pembangunan di pelbagai aspek. Dari aspek sosial, politik, budaya, perthanan negara sampai lingkungan hidup. "Kaltim menetapkan transformasi ekonomi untuk beralih dari ekonomi berbasis sumber daya alam yang tak terbarukan menjadi terbarukan, termasuk pemanfaatan teknologi untuk menghasilkan berbagai peningkatan produktivitas serta penurunan emisi," ujarnya. Untuk itu dalam memudahkan upaya tersebut, Gubernur Isran menekankan, "Menuntut kita semua bekerja lebih terarah. Fokus mengawal pembangunan pertanian yang berkelanjutan." Menurutnya transformasi ekonomi di Kaltim menekankan pada sektor pertanian dalam arti luas untuk menumbuhkan daya dukung hilirisasi produk-produk pertanian untuk industri berbasis pertanian. Rakor yang dihelat selama dua hari menghadirkan narasumber dari akademisi Faperta Unmul, Komisi 2 DPRD Kaltim, Bappeda serta Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Kartanegara. Agenda itu dirangkai penandatanganan kerja sama Dinas Pangan TPH dengan Dinas Perkebunan dan Dinas Kehutanan ihwal Pengembangan Tanaman Pangan dan Hortikultura pada lahan sekitar dan kehutanan. Rapat dihadiri Kepala Dinas Pangan TPH Kaltim Siti Farisyah Yana, Ketua TGUP3 Kaltim, para Kepala OPD di lingkup Pemerintah Provinsi Kaltim, pimpinan instansi vertikal, para Kepala Dinas Pangan dan Pertanian kabupaten dan kota se Kaltim. Balikpapan Kembangkan Holtikultura Terkait holtikultura, di Balikpapan Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) kota ini terus menggencarkan program pertanian perkotaan atau urban farming. Salah satunya mengembangkan tanaman holtikultura di pekarangan milik masyarakat. Saat ini wilayah unggulan tanaman hortukultura berada di Kecamatan Balikpapan Timur. Dilansir Badan Pengelola Statistik, wilayah keseluruhan Balikpapan seluas 508,39 kilometer per segi, yang dibagi menjadi enam Kecamatan. Khusus Balikpapan Timur memiliki luasan 137,16 Km, yang dijadikan wilayah unggulan untuk tanaman hortikultura. Kepala Bidang Pangan dan Pertanian Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Balikpapan, Dharmawaty, menjelaskan meski tanaman holtikultura di Balikpapan Timur menjadi unggulan, tapi mempunyai tantangan beragam. “Khususnya saat musim kemarau dengan kondisi dikelilingi pesisir pantai. Pasti memiliki beberapa kendala juga, apalagi kondisinya kemarau dan di pinggir pantai. Tetapi kita lakukan treatment atau perawatan semaksimal mungkin terhadap tanaman,” jelasnya. Dharmawaty menjelaskan selain wilayah Timur, di sejumlah kecamatan juga mulai digenjot produksi tanaman di pekarangan atau lokasi kecil di tengah pemukiman. Nantinya akan dijadikan sumber pangan bagi masyarakat. Urban farming ini terus digencarkan sebagai pendukung produksi ketahanan pangan Balikpapan. (*) Reporter: Muhammad Taufik

Tags :
Kategori :

Terkait