Nomorsatukaltim.com – Stok ketesediaan beras di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dijamin aman. Stok itu bisa mencukupi kebutuhan warga PPU untuk beberapa bulan ke depan. Produksi beras petani lokal tahun lalu mengalami surplus hingga ketersediaan masih aman. Demikian disampaikan Pelaksana tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan PPU, Bambang Surijadi. Ia bilang produksi tahun 2022, mengalami surplus mencapai 15.000 ton. Bambang menerangkan setiap tahun produksi beras di Kabupaten PPU rerata mencapai sekitar 32.000 ton. Sedangkan kebutuhan konsumsi beras masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara sekitar 16.000 ton per tahun. Kebutuhan itu mencakup jumlah penduduk sekitar 190.000 jiwa. “Dengan perhitungan itu, lanjut Bambang, Kabupaten PPU mengalami surplus beras sekitar belasan ton setiap tahun,” ujarnya, dikutip media ini pada Jumat (13/1/2023). Persediaan beras, selain tersimpan di lumbung padi masyarakat PPU, juga tersimpan di gudang Badan Urusan Logistik. Cadangan beras yang tersimpan di gudang Bulog sekitar 22 ton disiapkan pemerintah PPU untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan pangan. Cadangan beras itu juga bakal dikeluarkan apabila terjadi bencana dan untuk daerah rawan pangan. Dengan surplus dan cadangan beras tersebut, dipastikan kebutuhan beras warga Kabupaten Penajam Paser Utara aman hingga beberapa bulan ke depan. "Masyarakat tidak perlu khawatir karena persediaan beras cukup berlimpah," jamin Bambang Surijadi. Dinas Ketahanan Pangan juga terus mengampanyekan konsumsi jagung dan umbi-umbian sebagai pengganti beras. Sebab masih banyak sumber pangan selain beras seperti jagung dan umbi-umbian. Terkait produksi padi di Kabupaten Penajam Paser Utara, sepanjang tahun 2022 produksinya mencapai 44.070 ton gabah kering giling. Jumlah ini setara setara dengan 28.218 ton setelah dikonversi menjadi beras. Produksi itu berasal dari empat kecamatan di PPU. “Produksi padi sebanyak 44.070 ton GKG itu berasal dari total luas panen di PPU yang mencapai 14.125 hektare,” ujar Pelaksana Tugas Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten PPU, Arief Murdyatno. Ia merinci, produksi padi per kecamatan berasal dari Kecamatan Babulu sebagai penghasil padi terbanyak. Wilayah ini dikenal sebagai kawasan sentra padi, dengan produksi mencapai 31.540 ton GKG. Terbanyak kedua Kecamatan Penajam yang mencapai 5.381 ton GKG, terbanyak ketiga dari Kecamatan Sepaku tercatat 3.585 ton GKG. Terbanyak keempat dari Kecamatan Waru sebesar 3.554 ton GKG. Ia menjelaskan dalam upaya mengembangkan tanaman dan meningkatkan produktivitas, pada tahun 2022 pihaknya telah melakukan berbagai hal. Di antaranya, membantu benih padi rawa dan padi inhibrida untuk ditanam pada lahan petani seluas 2.419 ha. “Bantuan bibit bukan hanya untuk petani tanaman pangan, tapi juga untuk hortikultura, seperti komoditas cabai rawit dan cabai besar seluas 30 ha,” ujarnya, seraya menambahkan untuk bawang merah seluas 20 ha. Lalu bantuan bibit durian untuk ditanam pada perkebunan rakyat seluas 20 ha. (rap/ Ant)
Stok Beras PPU Dijamin Aman
Jumat 13-01-2023,17:00 WIB
Editor : Rudi Agung
Kategori :