Nomorsatukaltim.com – Pengusaha raksasa sawit asal Kalimantan, Samsudin Andi Arsyad yang tersohor dengan nama Haji Isam, kembali menjadi sorotan. Tapi bukan karena perilakunya. Melainkan karena besaran harta kedua anaknya, yang baru berusia 20 tahun-an. Meski usianya masih terbilang muda, tapi jumlah kekayaanya ditaksir tembus sekitar Rp 5 triliun. Kedua anak Haji Isam yang dimaksud itu, Liana Saputri dan Jhony Saputra. Pundi cuan keduanya naik Rp 1,1 triliun hanya dalam rentang sepekan lantaran kenaikan saham perusahaan kelapa sawit milik keluarga, Pradiksi Gunatama (PGUN). Menyatir dari CNBC Indonesia, Kamis (12/1), hanya sepekan terakhir harga saham PGUN kokoh di angka 28,05 persen. Sekarang, harga sahamnya tercatat di Rp 1.050/saham dengan kapitalisasi pasar sekitar Rp 6,02 triliun. Kenaikan itu berdampak pada membengkaknya rekening jumbo milik Liana Saputri dan Jhony Saputra. Saat ini, tercatat sebagai pemegang saham dengan kepemilikan paling besar ikut bertambah. Liana juga dinobatkan sebagai pengendali dan ikut menjabat sebagai Komisaris Utama PGUN. Kalau kepemilikan tidak langsung mereka di dua perusahaan pengendali PGUN, PT Araya Agro Lestari dan PT Citra Agro Raya, pasca IPO tetap sama, maka saat ini keduanya masing-masing menggenggam sekitar Rp 42,16% atau secara gabungan mencapai 84,32%. Dari nilai valuasi Rp 6,02 triliun, dengan demikian Liana dan Jhony memiliki kekayaan di atas kertas yang terikat di saham PGUN masing-masing sebesar Rp 2,53 triliun. Secara total kekayaan gabungan dua anak Haji Isam ditaksir mencapai Rp 5,07 triliun. Beda Liana, beda Jhony. Liana mengontrol PGUN, sedangkan Johnny berada di perusaan JARR. Ia mendapat posisi tinggi sebagai salah satu komisaris utama termuda di perusahaan publik. Keduanya tercatat tetap mengisi jabatan menggiurkan di dua perusahaan milik ayah mereka, Haji Isam. Liana, saat IPO PGUN tahun 2020 berusia 22 tahun, berlatar pendidikan terakhir Business Management and Leadership dari Santa Monica College, Los Angeles 2018. Adapun Jhonny yang saat PGUN melantai di bursa usianya baru 19 tahun. Tapi ia juga menjabat posisi strategis di pelbagai perusahaan dalam Grup Jhonlin milik sang ayah. Di situs perusahaannya, Jhony tertulis menghabiskan masa sekolah menengah atas nya, di SMA Al Azhar Jakarta Pusat, pada 2018. Mengantongi kekayaan triliunan rupiah, membuat anak raksasa sawit Kalimantan itu tidak segan menghabiskan uang untuk hobinya mengoleksi mobil-mobil mewah. Keduanya terbilang aktif di media sosial, dan kerap membagikan aktivitas dan koleksi mobilnya yang terparkir di garasi rumahnya Kalimantan dan Jakarta. Liana memiliki mobil-mobil mewah asal Eropa yang bernilai miliaran rupiah. Semisal McLaren 650S, kendaraan wah generasi penerus dari MP4-12C, hasil karya murni tanpa bantuan pabrikan luar. Mobil ini menjadi salah satu jenis yang cukup sulit didapat. Sebab Supercar itu dibekali mesin delapan silinder V8 twin turbo berkapasitas 3.800 cc yang dapat menyemburkan tenaga hingga 650 PS dan torsi puncak 678 Nm. Kecepatan lajunya bisa mencapai 329 km/jam. Bahkan untuk mencapai 0-100 km/jam hanya butuh 3 detik. Segendang sepenarian. Adik Liana, Jhony juga memiliki hobi mengoleksi mobil wah, yang beberapa kali mengunggah foto mobil mewah di Instagram pribadinya. Salah satu mobil yang diunggahnya, Bugatti Chiron pada 2019. Supercar asal Prancis itu memiliki harga fantastis. Bugatti Chiron dibanderol sekitar $3,25 juta dolar AS atau setara Rp 48,9 miliar. (rap)
Masih Muda, Harta Anak Raksasa Sawit Kalimantan Kantongi Triliunan
Kamis 12-01-2023,16:00 WIB
Editor : Rudi Agung
Kategori :