PPU Hasilkan 40 Ribu Ton Lebih Padi

Senin 11-11-2019,21:26 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Petani di Kecamatan Penajam melakukan penyemprotan sebagai pengendalian hama.   Lumbung Padi Kedua di Kaltim, Masih Gunakan Sawah Tadah Hujan Penajam, DiswayKaltim.com - Penajam Paser Utara (PPU) tercatat sebagai lumbung padi Kaltim kedua setelah Kabupaten Kutai Kartanegara. Dengan luasan lahan sawah 9817,25 hektare, terdapat beberapa komponen komoditas pertanian yang dapat dimaksimalkan. Mulai dari padi sawah, padi ladang, jagung, ubi kayu dan ubi jalar. Hingga tanaman lainnya yang masih terus dikembangkan. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Sunardi mengatakan, bahwa padi menjadi komoditas unggulan di PPU. Dan saat ini pihaknya masih terus berupaya memaksimalkan Indeks Pertanaman (IP). “Dengan luasan yang kita miliki saat ini, kita mengejar IP dengan upaya melakukan tiga kali dalam setahun,” ujarnya. Sunardi menjelaskan, bahwa IP tersebut dapat dikejar dengan melakukan sistem tiga  kali penanaman. “IP itu kita kejar bisa dengan penanaman pertama padi kedua padi dan ketiga padi jika kondisi cuaca baik atau tidak ekstrem. Bisa juga tahap pertama padi kedua padi dan ketiga tanaman lainya,” terang Sunardi. Meskipun demikian pihaknya mengakui bahwa kondisi pertanian sawah saat ini belum maksimal. Pasalnya, petani masih mengandalkan tadah hujan sehingga sebagian besar hanya mampu melakukan dua kali panen padi sawah dalam setahunnya. “Saat ini dua kali tanam padi, dan ada juga yang tiga kali  terkadang kurang maksimal karena kita masih gunakan tadah hujan,” ungkapnya, Senin (11/11/2019). Dari empat kecamatan yang ada di Kabupaten PPU, Kecamatan Babulu memiliki sawah terluas. Data yang dihimpun di 2019 per Oktober  daerah ini memiliki 7037,75 hektare. Untuk Kecamatan Penajam memiliki luasan 1198,5 hektare, Kecamatan Waru 756 hektare dan Kecamatan Sepaku 825 hektare. Dengan luasan tersebut pihaknya belum dapat memaksimalkan dikarenakan hampir seluruh petani masih memaksimalkan tadah hujan. “Untuk daerah Babulu kita berharap bendungan Talake dapat terwujud.  Selain untuk meningkatkan IP hal ini juga dapat memaksimalkan petani kita di persawahan,” terangnya. Bendungan Talake yang direncanakan sejak pemerintahan sebelumnya saat ini telah masuk perencanaan di tingkat provinsi. Hal ini menjadi harapan petani agar dapat memaksimalkan sawah di daerah Kecamatan Babulu. Perlu diketahui, Dinas Pertanian PPU mencatat  Januari-April 2019 hasil produksi  padi sawah dan padi ladang mencapai 40.274,7 ton dengan luasan panen 9.061 hektare. Sedangkan hasil komoditas lain seperti  jagung menghasilkan 262 ton dengan luasan panen 82,9 hektare. Untuk ubi kayu sendiri dengan  luasan panen 21,8 hektare dapat menghasilkan 357,5 ton. Sedangkan ubi jalar  pihaknya  menghasilkan  654,8 ton dengan luasan lahan panen 55 hektare. (syd/eny)

Tags :
Kategori :

Terkait