Pekerja Tambang Meninggal Di Tempat Kerja, Hamransyah Ragukan Penerapan K3

Senin 13-06-2022,21:27 WIB
Reporter : Iklan Marketing
Editor : Iklan Marketing

  Paser, nomorsatukaltim.com - Anggota Komisi I DPRD Paser, Hamransyah menyesalkan terjadinya kecelakaan kerja yang terjadi di lahan konsesi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PT Kendilo Coal Indonesia (KCI). Yang menimpa seorang pekerja sub Kontraktor PT Buen Kesong (PBK) bernama Aliyas Wiranata (56) pada Jumat (13/5/2022) lalu.  Berkaca dari kejadian ini, Hamransyah menilai kalau Disnakertrans dan Dinas ESDM Povinsi Kaltim perlu melakukan pengawasan yang serius kepada setiap perusahaan. Misalkan dengan memastikan apakah perusahaan sudah menerapkan program keselamatan dan kesehatan kerja. Sehingga nihil kecelakaan kerja (zero accident) di lingkungan perusahaannya. "Dari insiden yang terjadi di lokasi tambang ini, seharusnya ada pemeriksaan dari Disnakertrans dan Dinas ESDM Provinsi Kaltim. Karena memang kecelakaan di tambang itu seharusnya nihil. Itu harus benar-benar diusut," kata Hamransyah ketika dimintai keterangannya pada Senin (13/6/2022). Di sisi lain, Hamransyah juga mempertanyakan mengenai izin pengangkutan hasil galian batu bara PT KCI. Yang sampai saat ini masih menggunakan jalan umum. Ditambah dengan mencuatnya masalah yang menimpa pekerja itu, Hamransyah pun mengaku meragukan Health, Safety and Environment atau Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) perusahaan tersebut. “Bagaimana keselamatan atau keamanannya. Belum lagi kalau berhenti di pinggir jalan. Ini harus ada tindakan tegas. Jangan semua terkesan bisa diselesaikan di bawah tangan saja," tegasnya. Hamransyah pun menyarankan agar semua pihak, baik pemberi kerja, pemegang IUPK maupun Pemerintah daerah, mau duduk bersama membahas masalah tersebut. Agar kejadian ini tidak terjadi lagi dikemudian hari. Selain itu, Hamransyah juga meminta agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait segera mengawal kasus kecelakaan kerja tersebut. Mengingat, ada hak pekerja dan kewajiban perusahaan yang harus dipenuhi. Peristiwa ini juga menurut Hamransyah terlihat sebagai tanda atas minimnya pengawasan semua pihak. "Kalau perlu pihak keluarga atau pekerja lainnya melaporkan masalah ini ke kami. Kami juga tidak mau ada korban lagi atas kejadian-kejadian seperti ini. Peristiwa ini harus jadi penanda buat kita semua agar berwaspada," tegas Hamransyah lagi. (adv/asa)

Tags :
Kategori :

Terkait