Pertamina Akhirnya Batalkan Rencana Pembelian Minyak Rusia
Jumat 06-05-2022,23:00 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group
Jakarta, nomorsatukaltim.com – PT Pertamina akhirnya membatalkan rencana pembelian minyak dari Rusia. Padahal sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati pernah menyatakan bahwa BUMN yang dipimpinnya itu akan membeli minyak Rusia.
Hal itu disampaikan Nicke dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR pada Maret lalu.
Konflik Rusia-Ukraina disinyalir mempengaruhi keputusan tersebut. Sanksi yang diberikan negera barat yang dimotori Amerika Serikat dan beberapa perusahaan, membuat Rusia kelimpungan menjual minya dan gasnya.
Rusia pun bersedia menjual minyak dan gasnya dengan harga menarik. Beberapa perusahaan migas kepincut. Termasuk Pertamina.
Namun hari ini, seperti yang dilansir Detik, Nicke memberikan pernyataan berbeda. Dia menegaskan bahwa Pertamina batal membeli minyak Rusia.
"Enggak jadi kita beli dari Rusia. Karena ternyata cukup stok kita kalau kita lihat kilang-kilang kita," katanya di Grha Pertamina, Jakarta, Jumat (6/5/2022).
Ia memastikan bahwa stok BBM di kilang-kilang Pertamina masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan Indonesia. Itu alasan yang disampaikan ketika membatalkan pembelian minyak dari Rusia.
Pertamina sendiri memang tengah mengerem impor minyak untuk menjaga efisiensi. "Seluruh efisiensi yang kita lakukan mencapai USD 800 juta, itu membantu kinerja keuangan kami," terangnya.
Sebelumnya Nicke juga pernah mengatakan niat Pertamina membeli minyak Rusia setelah perbaikan kilang di Balongan, Indramayu, Jawa Barat selesai.
"Dengan revamping ini maka Balongan lebih terbuka, lebih fleksibel menggunakan crude apapun. Di tengah situasi geopolitik, kita melihat ada opportunity untuk membeli dari Rusia dengan harga yang baik," katanya dalam RDP dengan Komisi VI DPR RI (28/3/2022)
Tak hanya Pertamina, Pemerinta India pun kabarnya membatalkan rencana impor minyak mentah Rusia.
Keputusan tersebut diambil seusai Perdana Menteri India Narendra Modi menggelar pertemuan terbatas dengan Presiden AS Joe Biden, April lalu.
Seperti dilansir rm.id, menurut salah satu pejabat AS yang menghadiri pertemuan tersebut, pembicaraan antara kepala negara ini murni membahas sisi positif maupun negatif dari adanya aktivitas impor minyak Rusia ke India.
Rapat digelar secara online. Biden menyebut, keputusan India untuk memutus kegiatan impor minyak Rusia akan membuat roda perekonomian Rusia melemah. Ini akan berdampak pula pada berkurangnya intensitas operasi militer Vladimir Putin ke Ukraina.
Soal rencana pembelian minyak Rusia itu, Pertamina juga sempat diingatkan sejumlah pengamat perdagangan internasional. Agar pemerintah Indonesia tidak tergiur.
Seperti diketahui, Rusia adalah negara pemasok BBM terbesar untuk Uni Eropa. Kini, dengan adanya agresi Rusia ke Ukraina Eropa ingin melepaskan diri dari ketergantungan tersebut. Mau tidak mau kini Putin mencari pasar baru. (dtc/dah)
Tags :
Kategori :