Tolak Penundaan Pemilu 2024, Demo BEM SI Serukan 6 Tuntutan Ini
Senin 11-04-2022,18:16 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group
Jakarta, nomorsatukaltim.com – Ribuan mahasiswa dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi menolak adanya penundaan pemilu 2024, Senin (28/3/2022). Mereka kompak menggunakan pakaian jas almamater masing-masing universitas. Atribut dan bendera masing-masing pula.
Massa demo BEM SI ini mulai berkumpul siang sekitar pukul 12.00 WIB di sekitar kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, dekat Istana Merdeka. Mereka mulai membentuk barisan di lokasi. Kemudian mereka bergerak ke depan Kompleks Gedung DPR/MPR di Senayan Jakarta.
Ada 6 tuntutan yang disuarakan para mahasiswa itu. Kendati yang paling santer dan paling banyak diteriakkan soal penundaan pemilu 2024. Berikut tuntutan demo BEM SI:
- Menuntut pemerintah untuk bersikap tegas menolak dan memberikan pernyataan sikap terhadap penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode karena sangat jelas mengkhianati konstitusi negara.
- Menuntut pemerintah untuk menunda dan mengkaji ulang UU IKN termasuk dengan pasal-pasal yang bermasalah dan dampak yang ditimbulkan dari aspek lingkungan, hukum, sosial, ekologi, politik, ekonomi, dan kebencanaan.
- Mendesak dan menuntut Jokowi untuk menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok di masyarakat dan menyelesaikan permasalahan ketahanan pangan lainnya.
- Mendesak dan menuntut Jokowi untuk mengusut tuntas para mafia minyak goreng dan mengevaluasi kinerja menteri terkait.
- Menuntut Jokowi untuk menyelesaikan konflik agraria yang terjadi di Indonesia.
- Menuntut dan mendesak pemerintah untuk berkomitmen penuh dalam menuntaskan janji-janji kampanye di sisa masa jabatannya.
Kaharuddin, koordinator BEM SI, mengatakan aksi demonstrasi tersebut merupakan gelombang pertama gerakan mahasiswa atas enam tuntutan mereka yang harus dipenuhi pemerintah. Pada Senin (28/03) lalu mereka telah menyerahkan tuntutan itu kepada presiden dan memberikan waktu 14 hari untuk menjawab.
Jika pemerintah tidak memenuhi permintaan tersebut, maka Kaharuddin berjanji akan ada gelombang demonstrasi berikutnya akan terus bergulir.
"Gerakan mahasiswa tidak akan berhenti pada 11 April 2022. Dan 11 April merupakan puncak gelombang pertama, akan ada gelombang-gelombang berikutnya ketika pemerintah keluar dari jalurnya dan mengeluarkan kebijakan yang nyeleneh," jelas Kaharuddin seperti yang dilansir BBC News Indonesia. (*/dtc/bbc/dah)
Tags :
Kategori :