Respons Permintaan Warga Muara Beloan, Diskes Kubar Siapkan Satu Bidan dan Perawat

KUTAI BARAT - Dinas Kesehatan (Diskes) Kubar merespons permintaan tenaga kesehatan di Muara Beloan. Diskes menyebut akan menempatkan dua tenaga kesehatan (nakes). Yakni bidan dan perawat di Puskesmas Pembantu (Pustu) Kampung Muara Beloan, Kecamatan Muara Pahu, Kutai Barat (Kubar) per 1 April 2022. Kepala Dinas Kesehatan Kubar Ritawati Sinaga mengatakan, nakes di Pustu Muara Beloan dipindah karena sedang hamil. Juga ada kaitannya dengan kekosongan tenaga kesehatan yang pindah tugas ke Pustu Kampung Muara Bunyut, Kecamatan Melak, per 1 Maret 2022. Hal ini disampaikan Kepala Dinkes Kubar Rita Sinaga, pada rapat koordinasi (rakor) menyikapi kekosongan nakes di Pustu Muara Beloan di Ruang Rapat Lantai 2 Kantor Camat Muara Pahu, Kamis (24/3). Pada rakor itu dihadiri Camat Muara Pahu Asrin Surianto, Plt Sekcam Muara Pahu Abdul Fatah bersama jajarannya, Pimpinan UPT Puskesmas Muara Pahu Sugianto dan unsur muspika. Mantan kepala Puskesmas Melak itu juga menjelaskan, pemindahan Eka Karmila, bidan yang bertugas di Pustu Kampung Muara Beloan pun atas permintaan yang bersangkutan. “Permintaan dari bidan itu sendiri, dikarenakan harus merawat orangtuanya yang sedang kena penyakit stroke,” kata Rita kepada nomorsatukaltim.com - Disway Kaltim. Dia juga mengimbau kepada para petinggi kampung, apabila kekurangan nakes dan fasilitas kesehatannya di daerahnya masing-masing diharapkan bisa berkoordinasi dengan puskesmas induk, sehingga sinergitas selalu terjaga. Dalam pertemuan itu juga, Pimpinan UPT Puskesmas Muara Pahu Sugianto menambahkan, dua tenaga kesehatan itu akan mengikuti orientasi di Puskesmas Induk (Muara Pahu) selama tiga bulan. Seperti memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan lainnya. “Apabila sudah dianggap mampu, baru nakes itu bisa ditempatkan di Pustu Muara Beloan,” kata Sugianto. Untuk mengantisipasi kekosongan pelayanan kesehatan sampai nakes dalam orientasi selesai, Tim UPT Puskesmas Muara Pahu akan melakukan kunjungan dalam pelayanan kesehatan. “Yakni satu minggu, bisa sekitar satu atau dua kali berkunjung,”ujarnya. (luk/eny)