KUTAI BARAT - Produksi getah karet di Kutai Barat terancam merosot. Padahal harga jualnya sedang meroket saat ini. Sebabnya, kenaikan ini diiringi intensitas hujan yang hampir tiap hari terjadi. “Meski hujan, kami terpaksa tetap menores pohon karet. Meski hasilnya tidak maksimal. Ini dilakukan secara terpaksa, karena mau makan apa kalau dibiarkan terus pohon karet yang diterpa hujan,” ungkap Iman, warga Kampung Sumber Bangun, Kecamatan Sekolaq Darat, juga petani karet ketika diwawancarai. Harga getah karet dalam beberapa bulan terakhir mencapai Rp 9.000-9.500 per kilogram. Dulunya hanya Rp 3.000-5.000 ribu per kilogram. Namun disayangkan, karena musim hujan, getah karet merosot lantaran tergerus air hujan, sehingga hasil panen menurun. “Kalau tidak (hujan), sehari bisa mendapatkan 60-70 kilogram satu hektare perkebunan karet atau Rp 665 ribu dengan harga karet Rp 9.500 per kilogram,” ujarnya kepada Disway Kaltim- nomorsatukaltim.com. Hal senada dikatakan Yohanes, warga Kecamatan Barong Tongkok. Musim hujan membuat getah karet yang ditores di pohon menurun. Namun, apa mau dikata, karena faktor alam, petani hanya bisa pasrah. Ia berharap musim hujan bisa segera berakhir agar petani karet bisa panen secara maksimal. Sebab, sebagian besar warga Kubar masih banyak berharap hidup dengan kebun karet. Melihat kondisi itu, Sekretaris Dinas Pertanian Kubar Nanang Adriani membeberkan, dari 16 kecamatan se-Kubar, tercatat 44.525 hektare kebun karet dan mampu panen 34.964 ton per tahun. Jika harga karet Rp 9.500 per kg berarti sekitar Rp 1,238 setahun uang beredar di tingkat petani. PT Davko di Kampung Mencimai Kecamatan Barong Tongkok, sebagai paret getah karet sudah lama beroperasi dan membeli getah karet kualitas B. PT Davco masuk langsung membeli getah karet ke petani. Tentu, beroperasinya PT Davco diharapkan semakin meningkatkan harga jual karet di tingkat petani di Kubar. Di samping itu, meningkatkan perekonomian dan menambah semangat petani karet untuk terus memelihara dan mengembangkan usahanya. Mantan Camat Muara Pahu ini juga berharap para petani lebih serius mengembangkan dan mengelola kebun karet. Dengan demikian, banyak peluang bagi para petani karet untuk menjual hasil perkebunannya. “Yang harus diperhatikan seluruh petani karet di Kubar ke depan adalah, benar-benar mampu menghasilkan karet yang berkualitas. Sehingga Kubar bisa menjadi pemimpin di sektor perkebunan karet di Kaltim,” katanya. (luk/eny)
Harga Getah Karet di Kubar Sudah Tinggi, Tapi Produksinya Terancam Merosot
Jumat 25-03-2022,15:12 WIB
Editor : Lukman Hakim Mahendra
Kategori :