PPU Siap Antisipasi Gelombang Ketiga COVID-19

Senin 31-01-2022,17:59 WIB
Reporter : diskal17
Editor : diskal17

PPU, nomorsatukaltim.com - Dinas Kesehatan (Diskes) Penajam Paser Utara (PPU) menyatakan siap dalam menghadapi gelombang ketiga COVID-19 yang diprediksi memuncak pada akhir Februari 2022. Termasuk juga soal anggaran. Sempat zero kasus beberapa waktu lalu, penambahan warga terkonfirmasi positif COVID-19 di daerah berjuluk Benuo Taka ini memang belum usai. Bahkan kasusnya terus bertambah. "Kemungkinan ini masuk gelombang tiga. Makanya kita antisipasi," ujar Kepala Diskes PPU dr Jansje Grace Makisurat kepada nomorsatukaltim.com - Disway News Network (DNN), Senin (31/1/2022). Baca juga: Sangatta Utara Zona Merah, 16 WNA Afsel Dinyatakan Positif COVID-19 Setelah Jumat (28/1/2021) terdapat penambahan dua positif COVID-19, Saat Ahad (30/1/2021) juga terjadi lagi penambahan satu warga yang dinyatakan positif. "Dua hari lalu ada dua warga yang positif, kemudian Sabtu kemarin ada dua pasien yang sembuh, dan Minggu ada lagi penambahan satu orang terkonfirmasi COVID-19," ujar dia yang merupakan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 PPU ini. Adanya penambahan satu positif, maka total kasus positif di PPU sejak Maret 2020 hingga hari ini (31/1/2022) mencapai 4.465 orang. Sedangkan total sembuh mencapai 4.220 orang, pasien yang menjalani isolasi karena masih positif ada 14 orang, dan total meninggal ada 231 orang. Rincian per kecamatan dari total positif sebanyak 4.465 orang tersebut adalah di Kecamatan Penajam masih ada 5 orang yang positif, 2.209 orang sembuh, dan total meninggal 102 orang. Kemudian di Kecamatan Waru masih ada 5 orang positif, 463 orang selesai isolasi karena telah dinyatakan sembuh, dan total meninggal dunia ada 23 orang. Di Kecamatan Babulu 1 orang positif, sebanyak 666 orang selesai isolasi karena sembuh, dan 50 orang meninggal, di Kecamatan Sepaku masih ada 3 orang positif, terdapat 882 orang sembuh, dan total meninggal ada 56 orang. Ia juga mengatakan, pada Ahad ada penambahan satu warga yang suspek, sehingga total suspek COVID-19 dari 22 Maret 2020 hingga 30 Januari 2022 mencapai 6.122 kasus. Dari jumlah ini terdapat 32 orang yang meninggal dengan komorbid. Grace yang juga Kepala Dinas Kesehatan setempat ini melanjutkan, rincian suspek per kecamatan adalah di Penajam total ada 3.344 kasus, di Waru ada 687 kasus, di Babulu ada 1.033 kasus, dan di Kecamatan Sepaku total 1.058 kasus. Sedangkan rincian kasus probable COVID-19 per kecamatan adalah di Kecamatan Penajam terdapat 90 kasus, di Waru terdapat 11 kasus, di Babulu ada 67 kasus, dan di Kecamatan Sepaku terdapat 21 kasus. Selain ada 14 warga yang terkonfirmasi positif tadi, dikabarkan pula ada penambahan kasus sekira 30 warga PPU yang sedang menjalani ibadah umrah. "Semua yang terkonfirmasi itu menjalani isoman (isolasi mandiri). Termasuk yang rombongan umroh itu, mereka sedang isolasi di wisma atlet, Jakarta," terangnya. Dipastikan semua kasus itu COVID-19. Karena hingga kini juga belum ada warga PPU yang terkonfirmasi varian baru, Omicron. Adapun soal persiapan antisipasi gelombang ketiga, Grace menegaskan akan menjalankan pengawasan seperti yang disarankan pemerintah pusat. Termasuk juga dalam mengejar cakupan vaksinasi hingga 90 persen. Saat ini cakupan vaksinasi kumulatif baru mencapainya 67 persen. "Bentuknya antisipasinya, sama saja sepertinya yang sudah kita lakukan. Cuma kalau untuk menentukan varian omicron, selain PCR perlu ada lanjutan lagi," jelas dia. Adapun dalam penanganan itu, Diskes PPU mengusulkan anggaran pada 2022 sekira Rp 7 miliar. Itu diperuntukkan khusus penanganan COVID-19. Termasuk untuk menambah sarana dan prasarana di rumah sakit baru, RS Sepaku. "Kalau ada anggaran DID, kami juga fokus untuk penanganan COVID-19," tandas Grace. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung (RAPB) PPU juga memastikan kesiapannya. Salah satunya dengan mempersiapkan pasokan oksigen memenuhi kebutuhan. Apalagi pasokan oksigen ini beberapa waktu lalu sempat jadi hambatan dalam penanganan di sini. "Pasokan oksigen yang sempat menjadi kendala penanganan pasien COVID-19 dipastikan tidak terjadi lagi," ujar Direktur RSUD Ratu Aji Putri Botung, Lukasiwan Eddy Saputro. Penggunaan oksigen jenis liquid atau cair menjadi pilihannya. Karena dinilai cukup mudah diperoleh, pun mudah disuplai. Karena tanpa melalui tabung. Adapun oksigen cair yang dikonversikan ke gas tersebut menunggu selesai pemasangan instalasi. Oksigen yang bakal dialirkan ke ruang perawatan RSUD Ratu Aji Putri Botung mulai difungsikan awal Februari 2022. "Kami tunggu proses instalasi, diharapkan awal bulan depan (Februari 2022) sudah bisa digunakan dan masalah suplai oksigen bisa teratasi," ucapnya. Untuk tenaga kesehatan (nakes), sekira 100 orang disiagakan. Mulai dari dokter spesialis paru-paru, penyakit dalam, dan perawat. Kemudian juga menyiapkan sarana dan prasarana, yaitu ruangan isolasi. (rsy/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait