Menengok Plaza Mulia Samarinda yang Semakin Sepi Pengunjung: Kios Banyak Tutup, Manajemen Putar Otak

Sabtu 29-01-2022,16:07 WIB
Reporter : diskal18
Editor : diskal18

Samarinda, nomorsatukaltim.com – Salah satu pusat perbelanjaan di Kota Samarinda, Plaza Mulia (PM), semakin berpotensi besar bangkrut. Kata ini jika melihat dari kondisi sebagian besar kios tidak membuka kembali gerainya. Baru-baru saja, Hypermart, secara resmi menyatakan akan tutup pada 7 Februari 2022 nanti. Hypermart akan dialihkan sepenuhnya ke Big Mall Samarinda. Ada apa gerangan? Tim Disway National Network (DNN) mencoba mengelilingi mal yang berada di tengah-tengah kota ini. Di lantai basement, hanya Hypermart yang bersinar. Itupun tak terlihat keramaian pengunjung. Selain Hypermart, hanya 1 kios baju yang buka.  Cahaya yang gelap pun memberikan kesan kesuraman yang kuat. Berlanjut ke lantai 1 yang bisa dibilang menjadi pusat perhatian di PM. Pada saat PM masih jaya-jayanya, di lantai ini ada  berbagai macam franchise terkenal. Katakan saja KFC, J.Co, Pizza Hut, Bread Talk, Solaria,dan A&W. Berbicara fashion, ada  Matahari Department Store dan Wacoal. Selain itu ada drug store Guardian, Watsons, dan Optik Melawai.  Tapi seperti berurutan,  banyak yang mengalihkan  toko cabangnya ke pusat perbelanjaan lainnya. Di lantai 1 ini, saat ini hanya terlihat Matahari Department Store, Roti’O, KFC, A&W, J.Co, Bread Talk,  Watsons, dan Optik Melawai. Setelah itu beranjak ke lantai 2 dan lantai 3. Sebenarnya sama saja. Hanya 1-2 toko saja yang buka. Selain itu, terhitung tutup. Meskipun ada produk-produk dagangannya yang masih ada di kios. Lantai paling atas masih didominasi dengan bioskop CGV. Sedangkan food court-nya yaah.. tak usah dijelaskan kembali. Setelah mengamati, DNN pun mencoba konfirmasi kepada manajemen PM. Bertemulah dengan Chief PR and Marketing Communication Alqan Noor. Alqan mengakui, banyaknya kios yang tutup dikarenakan wabah COVID-19 melanda sejak 2020 lalu. Disinggung omzet yang mereka terima, ia enggan berkomentar. Namun, ia memastikan manajemen terus berupaya keras untuk meramaikan kunjungan Plaza Mulia. Seperti harga ‘spesial’ bagi UMKM yang ingin menyewa tempat di Plaza Mulia. PM akan berjuang keras untuk bertahan hidup. “Doakan saja bisa eksis. Bisa jalan lagi, bisa ramai lagi. Pasti ada upaya yang kami lakukan. Masyarakat Samarinda bisa kasih doa agar PM bisa ramai lagi,” jawabnya singkat. Apa Kata Pemerintah? Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Samarinda, Jusmaramdhana Alus, menyatakan bahwa penutupan gerai franchise itu menjadi kebijakan internal manajemen. Dan itu termasuk hal yang lumrah di dunia usaha. Namun memang, penutupan Hypermart beserta teman-teman franchise lainnya mempengaruhi pada tingkat investasi yang pasti berkurang di Samarinda. Jusmaramdhana menyatakan, DPMPTSP akan melakukan evaluasi berkaitan investasi ini. “Kami akan mengumpulkan beberapa data dan turun ke lapangan sebagai bahan evaluasi pertumbuhan investasi di Samarinda,” katanya. Berbeda tanggapannya dengan legislatif. Ketua Komisi II DPRD Kota Samarinda, Fuad Fakhruddin merasa penutupan Hypermart ini tidak berpengaruh bagi investasi di Samarinda. Karena, masih banyak gerai franchise yang masih buka di pusat perbelanjaan lainnya. Menurutnya, permasalahan investasi muncul apabila ada perpindahan investasi dari kota satu ke kota lain. “Saya rasa wajar pengusaha memilih tutup dari pada buka tapi tidak ada pengunjung, jika dari sisi penghitungan bisnis tidak masuk, berbeda dengan Indomaret, Alfamart.” “Kecuali menarik keseluruhan investasi, maka itu akan menjadi masalah,” ujar politisi Gerindra ini. Perlu Penyegaran Konsep Menurut pengamat ekonomi dari Universitas Mulawarman Samarinda Aji Sofyan Effendi, Plaza Mulia sudah tak lagi menarik dari segi ekonomi bisnis. Jadi, manajemen Hypermart pasti akan mengambil alternatif-alternatif baru dalam rangka kontinyuitas usaha. Aji Sofyan meyakini manajemen Hypermart pasti melihat potensi keuntungan yang didapatkan. Eksistensi PM yang semakin merosot tajam pun, Aji merasa ada potensi tenant-tenant lainnya pun akan mengikuti jejak Hypermart. Karena, dengan brand yang besar hengkang mempengaruhi keramaian mal. Ia menyarankan manajemen mal memberikan konsep baru atau penyegaran tersendiri agar Plaza Mulia mampu kembali jaya. “Harus ada konsep baru di Plaza Mulia itu. Terpenting itu bagaimana menyelamatkan malnya,” pungkasnya. (dsh/eny)

Tags :
Kategori :

Terkait