Manfaatkan Kondisi Alam, PLN Canangkan Pembangkit Tenaga Air, Angin dan Matahari

Jumat 28-06-2019,19:07 WIB
Reporter : Devi Alamsyah
Editor : Devi Alamsyah

Balikpapan, DiswayKaltim.com - PT Perusahaan Listrik Negara  (PLN) Unit Induk Pelayanan Wilayah Kalimantan Timur dan Utara (Kaltimra) berencana membangun sejumlah pembangkit dengan berbagai sumber tenaga yang memanfaatkan kondisi alam.

Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang dibeberkan Direktur Bisnis Regional Kalimantan Machnizon Masri, terungkap rencana membangun pembangkit tenaga air, tenaga matahari dan tenaga angin.

“Tahun ini dilelang pembangkit tenaga angin dengan target beroperasi tahun 2021 di Pleihari, Kalimantan Selatan (Kalsel). Besarnya 70 Megawatt seperti di Sulawesi,” kata Machnizon.

Berikutnya dilakukan kajian untuk pembangkit tenaga surya (PLTS) dan tenaga air (PLTA).

Kajian pembangunan PLTA berlangsung tahun ini di tiga tempat. Yaitu PLTA Tabang, PLTA Kayan dan PLTA Kelai. Seluruhnya berada di Provinsi Kalimantan Utara.

Merujuk jadwal RUPTL Kaltimra, listrik dari 3 PLTA akan masuk dalam interkoneksi Kalimantan pada 2025. Meski demikian PLN belum dapat memastikan nilai investasi dan kapasitas dari 3 PLTA tersebut.

“Sedang dilakukan studi untuk melihat berapa nilai investasinya. Dari situ baru diketahui berapa kapasistasnya,” ujar Machnizon, baru-baru ini.

Di Kalimantan, pemanfaatan air sebagai bahan utama pembangunan PLTA  baru ada di Riam Kanan, Kalsel. Rencana membangun PLTA di Kaltara sejalan dengan keinginan pemerintah provinsi setempat. Dalam hitungan PLN, PLTA di wilayah itu akan menghasilkan kapasitas sekitar 300-400 MW.

Machnizon memastikan listrik yang dihasilkan dari tenaga air ini akan dimanfaatkan untuk kalangan industri yang berkembang di Kaltimra. “Untuk rumah tangga mungkin nggak usah di bangun PLTA. Cukup dengan yang ada sekarang ini."

Keberadaan PLTA ini, katanya, juga untuk mendukung rencana PLN melakukan interkoneksi wilayah Kalimantan, mulai dari Kalbar, Kalteng, Kalsel, hingga Kaltim dan Kaltara.

“Nanti itu 2021 kan masuk semua. Seluruh Kalimantan sampai Pontianak tersambung”.

Selain itu, kelebihan pasokan listrik dari PLTA ini memungkinkan dijual ke Malaysia yang berbatasan langsung dengan Kalimantan. (K/ferry cahyanti/dah)

Tags :
Kategori :

Terkait