Hal-hal itu wajib mulai diterapkan semua guru. Dengan cara bertahap. Sekolah penggerak membentuk Komite Guru Pembelajaran. Mereka yang ada di dalamnya telah mendapatkan pelatihan khusus. Jadi mereka yang menjadi tolok ukur awal. Sebelum nanti diterapkan pada semua guru.
Di SMPN 1 Penajam sendiri, telah ada dua guru penggerak. Keduanya akan mempelopori sistem ajaran baru itu. Di mata pelajaran yang mereka ampu. Seiring program berjalan, seluruh guru dari sekolah penggerak akan menerapkan pola ajaran ini.
Pendidikan Topang IKN
MENYANDANG status sebagai lokasi baru IKN, PPU memang mendapatkan perhatian lebih dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Jumeri menegaskan sektor pendidikan di pusat negara idealnya memang tak boleh ketinggalan.
Bukan hanya program saja. Namun juga dukungan anggaran. Khususnya dalam hal peningkatan sarana dan prasarana sekolah. Nantinya, bantuan anggaran akan disalurkan ke daerah melalui dana alokasi khusus (DAK).
"Ya, Kemendikbud Ristek jelas akan mempersiapkan sejak jauh hari. Kami sudah memikirkan itu," sebutnya.
Tidak hanya pada level sekolahan saja. Keberadaan perguruan tinggi di PPU juga sudah dipikirkan. Satu contoh yang menjadi pertimbangan ialah, para lulusan Sekolah Menengah Atas tidak mesti ke luar daerah jika ingin melanjutkan pendidikan.
“Tidak hanya infrastruktur, pasti nanti pemerintah pusat juga akan membangun perguruan tinggi di sini, untuk mengakomodir anak-anak kita,” imbuhnya.
Tapi tidak sekarang. Karena pemberian bantuan itu sejauh ini belum bisa dilakukan. Pasalnya, kata Jumeri, Pemerintah Pusat masih terkendala keterbatasan anggaran.
“Kalau kondisi keuangan sudah longgar. Kita nanti juga akan terpadu dengan kementerian lain. Seperti Bappenas dan Kementerian Keuangan dalam memberikan perhatian. Karena sebagai IKN, wajahnya Indonesia itu ada di PPU,” pungkasnya. (rsy/ava)