Bendungan Sepaku-Semoi ditargetkan selesai pada 2023. Jauh sebelum itu, Penajam Paser Utara (PPU) mempersiapkan diri untuk bisa menerima manfaat mega proyek itu. nomorsatukaltim.com - Selain untuk memenuhi kebutuhan di ibu kota negara (IKN) baru, adanya bendungan dengan kapasitas 2.500 liter per detik itu juga akan memberikan manfaat untuk daerah penyangganya. Namun untuk bisa menerima, pemerintah daerah juga harus aktif. Yaitu dengan membangun kerja sama antar-daerah penerima manfaat. Yaitu PPU dan Balikpapan. Rapat koordinasi (rakor) digelar September lalu di Bontang. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sang empunya pekerjaan program strategis nasional (PSN). Baca juga: Bendungan Sepaku-Semoi Berisiko Longsor? Bersama Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Rakyat (Pupera) Kaltim, serta Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kaltim menginisiasi proyek pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) Regional Sepaku-Semoi. "Jadi di dalam pembahasan itu, salah satu yang menjadi concern ialah pembentukan SPAM Regional untuk Bendungan Sepaku-Semoi dan Bendungan Sepaku. Itu antara Balikpapan dan PPU," kata Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah (Perusda) Air Minum Danum Taka, Abdul Rasyid, Senin (15/11/2021), dikutip dari Harian Disway Kaltim - Disway News Network (DNN). Rakor ini mengawali semua proses panjang persiapan pembangunan SPAM Regional. Agar saat bendungan itu benar-benar rampung 2023 nanti, segala persiapan juga sudah selesai dan bisa langsung berjalan. Persyaratan yang kini tengah dilakukan Perusda Air Minum Danum Taka ialah menjalin kerja sama dengan Perusda Air Minum Tirta Manuntung milik Pemkot Balikpapan. "Untuk tahap awal, semoga sebelum 2021 habis, sesuai arahan bupati, kita mencoba untuk menandatangani MoU (memorandum of understanding/nota kesepahaman) antara PPU dan Balikpapan. Sebagai salah satu persyaratannya untuk dapat menerima manfaat," urainya. Selain sebagai wilayah penyangga, PPU juga sebagai pemilik wilayah. Jadi memang sudah sepantasnya menerima manfaat bendungan Sepaku-Semoi. Meski begitu, diperkirakan manfaat yang bisa diterima dari seluruh kapasitas produksi nanti hanya sebagian saja. "Paling tidak kita bisa memanfaatkannya sekira 40 persen untuk kuota PPU dan Balikpapan. Selebihnya itu untuk IKN. Karena bendungan itu memang diproyeksikan untuk memenuhi kebutuhan di sana," terang Rasyid. Diketahui, Bendungan Sepaku-Semoi itu dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya (Persero). Proyek bendungan ini merupakan proyek infrastruktur penunjang pembangunan IKN yang baru. Berlokasi di Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, PPU, bendungan yang memiliki luas sekitar 378 hektar itu diperkirakan akan rampung awal tahun 2023 mendatang. “Pembangunan bendungan ini adalah salah satu bukti komitmen kami dalam mendukung ketahanan air dan pangan nasional. Bendungan Sepaku-Semoi ini memiliki daya tampung 11 juta meter kubik dengan debit air 2.500 liter per detik,” ujar Miftakhul Anas, Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya. PSN ini akan menambah pasokan air baku untuk wilayah Balikpapan dan PPU. Mulai konstruksi pada Juli 2020 lalu, bendungan ini memiliki luas genangan kurang lebih 280 hektar. Sehingga nantinya saat musim kemarau bendungan ini dapat menyuplai air. Ditambah lagi, adanya bendungan ini dapat mengendalikan banjir dengan mereduksinya sebesar 55 persen di daerah aliran sungai (DAS) Sungai Tengin. Memiliki tinggi bendungan 25.000 meter dari pondasi, dengan tipe bendungan urugan tanah homogen dan panjang bendungan 450 meter, bendungan ini pun nantinya berpotensi menjadi salah satu destinasi wisata di Kaltim. "Jadi masyarakat tak perlu lagi ketakutan akan tertimpa kekeringan di area persawahannya. Pasalnya hal ini pun dapat meningkatkan produktivitas pertanian," ujarnya. RSY/ZUL
Manfaatkan SPAM Sepaku-Semoi, PPU-Balikpapan Jajaki Kerja Sama
Selasa 16-11-2021,07:00 WIB
Editor : admin12_diskal
Kategori :