Peparnas XVI Papua 2021, Kaltim Raih Emas Dari Atletik dan Tenis Meja

Samarinda, nomorsatukaltim.com- Cabang olahraga atletik dan tenis meja berhasil menyumbangkan medali emas Peparnas XVI Papua 2021. Sejak dibuka pada Jumat (5/11/2021) hingga Selasa (9/11/2021). Kontingen Kaltim mencatatkan 2 emas, 5 perak dan 3 perunggu. Menempati peringkat ke 16.

Perolehan medali itu masih terpaut jauh dari harapan atau target yang disampikan Ketua NPC Kaltim, Suharyanto yang menginginkan Kaltim menempati rangking 10 besar. Dua emas tersebut dicatatkan petenis meja Halimatus Sa’diah, yang bertanding di nomor tunggal putri, kursi roda T5. Ia berhasil mengalahkan atlet Banten dengan skor 3-0. Sementara satu emas lainnya dicatat Juliadi. Turun di nomor lempar cakram putra, kelas F43. Ia berhasil memantapkan posisinya di podium tertinggi. Disampaikan Koordinator Pelatih dan Cabor Kontingen Peparnas Kaltim, Derly Abubakar hingga saat ini peluang masih terbuka untuk Kaltim di cabor atletik. "Alhamdulillah, sejauh ini Kaltim sudah mendapatkan dua emas. Masih ada cabor andalan yang belum dimainkan, terutama atletik, tenis meja, renang yang belum usai dan binaraga," katanya saat dihubungi lewat sambungan seluler, Selasa (9/11/2021). Ia melanjutkan raihan satu emas masih memungkinkan bertambah. "Kami berharap masih bisa medali emas berikutnya," lanjutnya. Dari cabor panahan juga masih ada peluang, meski pada Selasa (9/11/2021) salah satu atlet yang turun di nomor tunggal aduan putra gagal masuk final. Ia hanya hanya menembus babak delapan besar. Soal target 10 besar, Derly masih cukup yakin bisa mencapainya.Terpenting saat ini bisa bertanding dengan kepercayaan diri yang tinggi dan fokus. Terlebih persaingan pada Peparnas tahun ini sangat berbeda dibanding sebelumnya. “Bayangkan saja, atlet panahan yang kita andalkan hanya mampu delapan besar. Artinya atlet di NPC ini mulai berkembang semua, baik cabang terukur maupun permainan,” tambahnya. Terlepas dari perolehan medali yang mulai dikumpulkan kontingen Kaltim, kondisi seluruh atlet dan ofisial sejauh ini terbilang baik. Meskipun, Derly melanjutkan. Awalnya sedikit kecewa karena hotel penginapan yang tadinya dijanjikan tidak jadi ditempati. “Alhamdulillah kondisinya baik, ada beberapa yang sakit tapi bisa diatasi. Kontingen kita yang tadinya dibilang nginap di hotel bagus ternyata penuh, jadi harus di geser ke tempat lain. Ya mau tidak mau harus kami tempati,” pungkasnya. (frd/fdl)