Penajam Defisit, Warga Saweran 10 Kilo Uang Logam

Rabu 27-10-2021,14:38 WIB
Reporter : Yoyok Setiyono
Editor : Yoyok Setiyono

PENAJAM, nomorsatukaltim.com – Di tengah kesulitan ekonomi yang dirasakan sebagai dampak pandemi, warga Penajam Paser Utara (PPU) saweran membantu pemerintah. Masyarakat calon ibu kota negara, berhasil menyumbangkan 10 kilogram koin uang. Bantuan itu diserahkan ke DPRD PPU. Penyerahan bantuan itu langsung diterima Ketua DPRD Penajam, Jhon Kenedi pada Selasa (26/10). Koordinator aksi, Eko Cahyo Riswanto menuturkan koin ini sudah dikumpulkan sejak akhir September lalu. "Ini amanah dari masyarakat. Karena kita mendengar bahwa pemerintah sedang mengalaminya defisit," kata Jhon Kenedi dilansir Disway Kaltim. Uang koin sengaja dipilih. Sebagai bentuk bantuan dari masyarakat kecil. Pun dimaksudkan agar tidak memberatkan warga. Mulai pecahan Rp 200, Rp 500 dan Rp 1.000. "Jadi kita tidak terima lembaran. Kita hanya terima koin saja," ujarnya. Ia tidak sendirian. Ada 4 rekannya yang bergerak di masing-masing kecamatan. Namun koin yang diserahkan kali ini hanya berasal dari 3 kecamatan saja. Penajam, Watu dan Babulu. Sementara yang Kecamatan Sepaku, akan menyusul. "Kami tidak hitung berapa jumlahnya. Tapi kalau beratnya, lebih dari 10 kilogram," kata Eko. Seperti diketahui, PPU memang sedang mengalaminya defisit. Jumlahnya sekira Rp 800 miliar. Angka itu sebenarnya belum pasti. Masih simpang-siur tanpa ada klarifikasi. "Kalau yang kita tahu, ada Rp 800 miliar. Yang pasti, kita juga tidak tahu. Ya itu kewajiban pemerintah untuk klarifikasi. Agar masyarakat juga paham dengan kondisi yang sebenarnya," katanya. Disinggung soal aksi ini sebagai ungkapan sindiran pada pemerintah, Eko menampik. "Tidak ada. Jadi ini niatnya hanya bentuk kepedulian. Sebagai masyarakat, kita juga punya kewajiban terhadap daerahnya." "Karena kami masyarakat, ya kami cuma bisa bantu dalam bentuk itu. Kalau lembaran, nanti malah diindikasikan ada unsur politiknya," urainya. Namun begitu, ia tak menyangkal jika ada pihak yang menudingnya bermuatan politis. Terlepas dari itu semua, yang diharapkan ada evaluasi dan perbaikan atas kondisi saat ini. "Bahkan kita kemarin lihat kantor DPRD saja sampai mati listriknya karena tidak dibayar. Nah, berarti memang keadaan ini tidak baik-baik saja," sebutnya. Setelah diberikan pada DPRD PPU, Eko menyerahkan kewenangan atas koin itu sepenuhnya. Bila itu diteruskan pada pemerintah, atau punya rencana lain. Sementara itu, Ketua DPRD PPU Jhon saat dimintai komentar, ia hanya mengungkapkan apresiasinya. Atas kepeduliannya masyarakat terhadap daerahnya. Namun, ia meminta untuk tak bersikap pesimis atas kondisi saat ini. Adapun pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menekan defisit yang dialami. "Ya, kita terima kasih atas kepedulian itu. Mari kita sama-sama berjuang untuk memulihkan kondisi," ujarnya. *RSY/YOS

Tags :
Kategori :

Terkait