KUTAI TIMUR, nomorsatukaltim.com – Kabupaten Kutai Timur terus berupaya mengejar angka vaksinasi warganya. Namun upaya tersebut terganjal dengan kurangnya vaksinator yang dimiliki. Alhasil, proses vaksinasi masih berjalan lamban. Kini upaya yang ditempuh dengan melatih anggota TNI dan Polri untuk bisa jadi vaksinator. Hal tersebut dibahas dalam rapat evaluasi Tim Satgas COVID-19 Kutai Timur, Selasa (14/9). Harus diakui proses vaksinasi tak dapat berjalan cepat dan merata. Lantaran vaksinator yang tersedia sangat kurang. Tim Satgas pun memutuskan untuk menambah vaksinator dengan mengambil tenaga dari TNI dan Polri. Wakil Bupati Kutai Timur, Kasmidi Bulang mengatakan, tenaga tambahan untuk vaksinator ini disiapkan dari anggota TNI dan Polri. Namun sebelumnya akan dilatih terlebih dahulu oleh Dinas Kesehatan (Diskes) Kutim. “Ini keputusan rapat evaluasi tadi. Anggota TNI dan Polri dilatih, cukup dua hari, dapat sertifikat baru bisa memvaksin orang,” ucap Kasmidi dilansir Disway Kaltim. Anggota TNI dan Polri yang dipilih pun harus memiliki pengalaman di dunia kesehatan. Serta telah biasa menyuntik dan memiliki pengetahuan medis yang cukup. “Jadi tetap ada syarat untuk calon vaksinator ini. Minimal ia biasa lakukan injeksi,” imbuhnya. Jika tambahan vaksinator ini sudah bisa berjalan, maka akan membantu percepatan vaksinasi. Penyebaran vaksinasi juga akan lebih merata pada tiap kecamatan nantinya. “Karena kendala kami selama ini adalah kurangnya vaksinator. Bantuan tenaga ini saya yakini bakal mempercepat vaksinasi di Kutim,” tuturnya. Saat ini, jumlah pasien terkonfirmasi COVID-19 di Kutim hanya tersisa 250 orang saja. Untuk menahan gelombang penularan yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Maka vaksinasi harus dikejar, agar tercipta imunitas di masyarakat. “Angka ini sudah bagus, kalau bisa kami terus turunkan. Kalau bisa Kutim berstatus zona hijau,” harapnya. Tentu hal itu bukan perkara mudah. Saat ini capaian vaksinasi dosis 1 di Kutim baru mencapai 23,83 persen, sedangkan rata-rata provinsi sudah diangka 30,05 persen. Menurut data harian yang dirilis Kementerian Kesehatan, rerata vaksinasi mingguan di wilayah ini adalah 446 dosis. Angka ini termasuk di bawah mayoritas rata-rata kabupaten/kota di Kaltim. Padahal dengan stok vaksin yang tersedia mencapai 13.462 dosis, estimasi itu cukup untuk memenuhi kegiatan vaksinasi 30 hari ke depan. *BCT/YOS
Kutai Timur Kekurangan Vaksinator, Imunisasi jadi Kendor
Rabu 15-09-2021,23:15 WIB
Editor : Yoyok Setiyono
Kategori :