Keistimewaan Ibadah di Bulan Muharram, Bulan Mulia Setelah Ramadhan

Jumat 13-08-2021,08:22 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Muharram termasuk bulan yang dimuliakan Allah SWT. Bahkan, sejumlah peristiwa besar dalam Islam terjadi di bulan ini.

Salah satu amalan yang dianjurkan di bulan Muharram adalah berpuasa. Dilansir dari nu.or.id, keutamaan puasa di bulan Muharram didasarkan pada hadits riwayat Abu Hurairah: جاء رجل إلى النبي ضلى الله عليه وسلم فقال: أي الصيام أفضل بعد شهر رمضان؟ قال: شهر الله الذي تدعونه المحرم Artinya, "Seseorang datang menemui Rasulullah SAW, ia bertanya, ‘Setelah Ramadhan, puasa di bulan apa yang lebih afdhal?' Nabi menjawab, ‘Puasa di Bulan Allah, yaitu bulan yang kalian sebut dengan Muharram,” (HR Ibnu Majah). Kemudian menurut Al-Qurthubi, seperti yang dikutip As-Suyuthi dalam Ad-Dibaj ‘ala Shahih Muslim menjelaskan: إنما كان صوم المحرم أفضل الصيام من أجل أنه أول السنة المستأنفة فكان استفتاحها بالصوم الذي هو أفضل الأعمال Artinya, “Puasa Muharram lebih utama dikarenakan awal tahun. Alangkah baiknya mengawali tahun baru dengan berpuasa, sebab puasa termasuk amalan yang paling utama.” Dengan kata lain memerbanyak puasa di bulan Muharram merupakan amalan Sunnah yang dianjurkan. Di antara hari paling mulia di bulan Muharram adalah hari ‘Asyura yang jatuh pada 10 Muharram. Menurut beberapa riwayat, sejumlah peristiwa besar tersebut terjadi pada hari ‘Asyura. Seperti diterimanya pertaubatan Nabi Adam, selamatnya Nabi Nuh dan umatnya dari banjir bandang, tidak terbakarnya Nabi Ibrahim, wafatnya cucu nabi Husain dan sebagainya. Karena itu, memerbanyak fadhilah amal di hari ‘Asyura juga dianjurkan. Berikut ini 12 amalan utama pada hari ‘Asyura’ dikutip dari Islami.co, di antaranya:
  1. Menjalankan shalat sunnah. Yang dimaksud shalat di sini adalah shalat sunnah mutlak, bukan shalat yang diniati secara khusus.
  2. Puasa Asyura merupakan puasanya para Nabi. Dalam hadis sahih riwayat Imam Muslim diterangkan, berpuasa hari Asyura dapat menghilangkan dosa tahun yang lalu. Sebagian ulama’ menyatakan pahala puasa Asyura seperti layaknya berpuasa selama satu tahun.
  3. Bersilaturahim
  4. Barang siapa bersedekah di hari Asyura, pahalanya seperti bersedekah kepada siapapun orang yang memintanya tanpa ia tolak.
  5. Keutamaan mandi dan bersuci di hari Asyura adalah dibebaskan dari penyakit selama satu tahun, kecuali penyakit yang menghantarkan kematiannya.
  6. Memakai celak. Konon, orang yang mandi dan bercelak pada saat hari Asyura, tidak akan terkena penyakit mata (jawa: blobo’en).
  7. Berziarah kepada orang alim.
  8. Menyambangi orang sakit. Barang siapa menyambangi satu orang sakit di hari Asyura, seakan-akan ia menyambangi seluruh orang sakit dari anak cucu Adam.
  9. Mengusap kepala anak yatim. Barang siapa mengusap atau berbuat baik kepada satu anak yatim pada hari Asyura, seperti mengasihi seluruh anak yatim dari anak cucu Adam.
  10. Bersedekah kepada keluarga. Sebagaimana petunjuk hadis Nabi, bersedekah kepada keluarga pada hari Asyura memiliki keutamaan dilapangkannya rizki selama satu tahun.
  11. Memotong kuku.
  12. Membaca surat al-Ikhlash seribu kali.
wallahu'alam. (boy)  
Tags :
Kategori :

Terkait