Kenapa PKL Pasar Pandansari Balikpapan Harus Didata? Ini Alasan dari Disdag

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar Pandansari Balikpapan bakal didata. Tujuannya memastikan jumlah PKL yang berhak dapat lapak di bagian dalam gedung. Serta menghindari potensi konflik antar pedagan.

"Saat ini sedang dimasukan ke dalam secara perlahan, cuma khusus bagian depan tidak boleh dibangun karena proyeksi akan dibangun tahap pertama," ujar Kepala Dinas Perdagangan Balikpapan Arzaedi Rahman, Minggu (8/8/2021). Seperti diketahui, area gedung Pasar Pandansari akan direnovasi menjadi lebih modern. Yakni dengan mengedepankan kebersihan dan ketertiban. Renovasi bakal dilakukan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Balikpapan dengan anggaran multi years. Jika tahap pertama pembangunan selesai, pedagang di sisi samping akan pindah ke depepan. Kemudian sisi samping akan dibangun ulang. Arzaedi menyebut pembanguna akan sulit, kalau semua lapak diisi saat ini. Yang menarik banyak juga petak yang dimanfaatkan 2 atau 3 PKL dengan sistem shift. Misalnya, PKL yang berjualan pagi hari, akan bergantian dengan orang saat siang hari. Begitu juga kala sore hari menjelang malam. Berganti lagi. "Kalau pedagang yang memiliki petak, selama di luar area melakukan shift-shiftan, maka kalau dapat lapak di dalam terserah dia masih mau shift-shiftan. Nah tidak bisa mereka minta tiga petak. (Yang dicatat tetap satu PKL pemilik lapak)," urainya. Selain itu untuk mengantisipasi, katanya, semua PKL yang memiliki lapak di luar gedung pasar, telah didata ulang. Dengan cara mengambil foto atau gambar para pedagang. "Dia mempunyai meja yang kita prioritaskan. Kalau dia shift-shiftan tetap dapat satu petak," tegasnya. Adapun jumlah petak yang dibangun mencapai 297 unit, terbagi menjadi beberapa bagian yakni di lantai 1, 2 dan 3. Sampai saat ini masih ada 105 petak yang dibiarkan kosong di lantai satu. Sebab lantai satu akan dikolaborasikan dengan pembangunan tahap satu. (ryn/boy)