120 Guru di Kaltim Gugur Selama Pandemi

Minggu 08-08-2021,11:48 WIB
Reporter : Yoyok Setiyono
Editor : Yoyok Setiyono

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Ratusan guru wafat selama pandemi berlangsung di Kaltim. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Anwar Sanusi mengungkap kabar memilukan di balik ganasnya wabah pandemi di Kalimantan Timur. Ia menyebut, sedikitnya, sebanyak 120 tenaga pendidik di provinsi ini telah gugur selama pagebluk melanda. Kondisi itu diakui akan kian memperparah tingkat kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan tenaga pendidik di Benua Etam.

Para pahlawan tanpa tanda jasa berpulang dengan indikasi terpapar Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Yang merebak di daerah ini sejak Maret 2020 lalu. Mereka-mereka yang mengabadikan namanya bagi sektor pendidikan, mayoritas adalah guru Sekolah Menengah Kejuruan yang tersebar di semua daerah di Kaltim. "Hingga 27 Juli lalu, sebanyak 120 guru kita meninggal dunia," ucap Anwar Sanusi dalam Webinar Sempekat Pendidikan Kaltim, Sabtu (7/8). Kondisi ini, menurut dia akan kian memperberat dunia pendidikan di Bumi Mulawarman. Sebab kita harus kehilangan begitu banyak tenaga pendidik di tengah situasi sektor pendidikan di daerah masih kekurangan banyak guru. Manurut data Disdikbud Kaltim, tenaga pendidik yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) di Kaltim saat ini tak lebih dari 700 orang. Sementara yang dibutuhkan jauh lebih besar. Bahkan, penambahan 400 tenaga pendidik berstatus PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) untuk Kaltim tahun ini disebut belum cukup untuk memenuhi kuota atau kebutuhan guru di Kaltim. "Tentu masih kekurangan. Itu pun belum dikurangi 120 guru yang telah meninggal dunia," ungkapnya. Realitas itu menurut Anwar, membuat kebijakan pemerintah menunda rencana penerapan pembelajaran tatap muka menjadi sangat tepat. "Tidak salah kalau gubernur sangat berhati-hati dan belum memberi lampu hijau untuk membuka pembelajaran tatap muka di sekolah-sekolah," tuturnya. "Kita sedih kondisi ini. Tapi itu jadi kehati-hatian kita dengan guru. Termasuk jaminan keselamatan anak didik kita jika tetap melakukan sekolah tatap muka," tandasnya. (*DAS)
Tags :
Kategori :

Terkait