Target PAD Balikpapan Tahun 2022 Senilai Rp 850 Miliar, Asal……

Sabtu 07-08-2021,10:11 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2022 ditarget di angka Rp 850 Miliar. Bagi Sekretaris Daerah (Sekda) Balikpapan Sayid MN Fadly, target itu dinilai realistis. Asal kondisi perekonomian kembali normal.

Namun, target itu belum final. Karena masih dalam proses pembahasan dengan Tim Badan Anggaran (Banggar) DPRD Balikpapan. Penghitungannya berdasarkan potensi PAD yang ada. "Inikan belum diketok. Kita masih menargetkan,” katanya, Jumat (6/8/2021). Menurutnya target PAD Rp 850 miliar itu rasional. Namun jika pandemi COVID-19 masih berlangsung sampai tahun depan, maka pemkot akan melakukan langkah-langkah evaluasi. Karena itu ia berharap tahun depan, ekonomi Balikpapan bisa kembali pulih seperti sedia kala. Namun akan berbeda ceritanya kalau pandemi masih berlarut-larut. Target itu sulit dicapai. Fadly pun mengiyakan. Terlebih adanya pembatasan aktivitas saat PPKM. Pertumbuhan ekonomi iku terkontraksi. Misalnya jumlah kunjungan di hotel menurun. Pun demkian dengan restoran. "Usaha terhambat, lalu perizinan-perizinan wait and see, menunggu dulu," terangnya. Sekda menilai, pembahasan penyusunan anggaran dengan dewan pada prinsipnya untuk mencoba mengurangi defisit sambil menunggu dana transfer pusat yang masih belum pasti. "Kita masih berpatokan dengan tahun lalu. Kalau ada kenaikan-kenaikan mungkin itu bisa menutup, kalau tidak ya kita mencari solusi atas defisit yang ada, minimal defisit 6 persen dari APBD,". Ia menyebut solusi yang ditawarkan pemkot yakni lebih kepada pemilahan program-program prioritas. "Yang kita anggap prioritas, tapi yang tidak super (prioritas) kita bisa delay dulu," katanya. Menurutnya, usulan program dari berbagai OPD untuk dilaksanakan di tahun depan, cukup banyak. Sehingga itu menjadi alasan mengapa nilai defisit dari rancangan APBD 2022 masih melebihi 6 persen. Di sisi lain, pendapatan terbatas. "Semua yang diusulkan pasti penting. Nah dengan pendapatan yang terbatas lalu kita mencoba bagaimana belanja kita yang lebih dari Rp 400 miliar itu kita tekan. Karena usulan banyak di musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan)," urainya. Ia menyebut TAPD tentu bekerja untuk mencoba mengakomodir semua usulan. Namun dengan defisit yang cukup besar, maka pihaknya mesti kembali berhitung. "Jadi kita mungkin tidak mengurangi sampai 400, tapi mungkin sekitar 200 sampai 300 lah mungkin," imbuhnya. Sebelumnya DPRD Balikpapan, melalui suara H Haris yang merupakan Ketua Komisi II membidangi perekonomian dan pariwisata, juga sudah memberi sinyal. Bahwa rencana awal penetapan APBD 2022 senilai lebih dari Rp 2 Triliun, masih mengalami defisit sampai sekitar Rp 412 miliar. Sehingga TAPD diminta untuk melakukan koreksi sejumlah kegiatan atau program yang bakal dilaksanakan tahun depan. Tujuannya demi meminimalisasi defisit anggaran. (ryn/boy)
Tags :
Kategori :

Terkait