Percepat Pemerataan Infrastruktur Teknologi Broadband, Telkomsel Bangun 2.500 Tower di Kalimantan

Rabu 23-10-2019,10:26 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Petugas jaringan melakukan pemeriksaan. (ist)

Balikpapan, DiswayKaltim.com - Perusahaan telekomunikasi nomor satu di Indonesia, Telkomsel, mempercepat pemerataan infrastruktur teknologi broadband di Tanah Air.

Sepanjang 2019, perusahaan pelat merah itu berencana membangun sekitar 20 ribu unit base transceiver station (BTS) 4G di seluruh Indonesia. Termasuk di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar.

GM Network Operation Quality Management Telkomsel Regional Kalimantan,  Rahmad Putra Jaya mengatakan, hal itu merupakan perwujudan komitmen menciptakan akses jaringan merata di seluruh wilayah.

“Pada akhir September 2019 lalu, Telkomsel telah menyelesaikan pembangunan sekitar 22 ribu unit BTS 4G. Catatan ini menjadikan Telkomsel mampu mempercepat serta melampaui target jumlah BTS atau telah mencapai 109 persen yang dibangun tahun ini,” katanya saat ditemui Selasa (22/10/2019).

Khusus wilayah Kalimantan, Telkomsel punya rencana membangun 2.500 unit BTS 4G.  “Sudah terealisasi 2.100 unit, tinggal menyelesaikan 400 (unit) lagi. Kami optimis sampai akhir tahun bisa diselesaikan,” ujar Rahmad Putra Jaya.

Pembangunan BTS ada yang sebagian di site tower provider/sewa dan ada juga dimiliki atau dibangun sendiri oleh Telkomsel. Hal itu sesuai dengan kebijakan Peraturan Bersama Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Dalam Negeri dan Kepala BKPM.

“Selama lima tahun ini, kami mengikuti kebijakan pemerintah tentang penggunaan menara bersama. Tetapi sebagian besar juga Telkomsel bangun BTS sendiri,” kata Rahmad menambahkan. Meski demikian, Telkomsel berkomitmen menyediakan jaringan 4G secara merata. “Jadi yang belum 4G, kita bangun. Kemudian titik yang belum ada, juga kita bangun,” ucapnya.

Untuk daerah pedalaman, Telkomsel bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk membuat menara. Pembagian kerjasamanya: seperti perangkat dari Telkomsel, genset di-support dari Pemda dengan konsep sharing. “Daerah pedalaman itu yang sudah berjalan Mahakam Ulu, Tarakan, Pemda Malinau,” ujar Rahmad.

Rahmad mengatakan, pembangunan tergantung dari infrastruktur, khususnya pada site-site baru. “Karena lumayan investasinya. Pembangunan satu tower dengan ketinggian 42 meter membutuhkan biaya Rp 1 miliar. Sewanya sendiri diatur dengan mitra,” kata Rahmad.

Soal investasi yang dikeluarkan dalam memperbanyak BTS, Rahmad Putra meminta media ini mengkonfirmasi langsung ke pusat. “Soal investasi, bukan ranah kami, silahkan ke (kantor) pusat,” jawabnya.

Dengan rencana pengembangan jaringan 4G yang cukup masif, Telkomsel terlihat akan meninggalkan jaringan 2G. Bahkan santer terdengar kabar soal rencana menghapus jaringan itu. Namun hal itu dibantah Rahmad Putra. “Terus terang saat ini Tsel belum ada plan (rencana) penghapusan 2G. Kita jamin pelanggan 2G masih bisa melakukan komunikasi. Jangan khawatir,” katanya.

Meski demikian Telkomsel terus melakukan kampanye agar pelanggan segera migrasi ke 4G agar memperoleh layanan data lebih cepat. Namun masih banyak masyarakat yang masih setia dengan 2G. “Yang jelas Tsel tidak ada rencana menghapuskannya,” imbuh Rahmad. Saat ini jumlah BTS 2G sekitar 6.400, BTS 3G sebanyak 5 ribu dari total 18 ribu BTS di Kalimantan.  Bahkan, pihaknya tak ada rencana jual tower.

Yang menarik, di tengah rencana perluasan jaringan 4G, Telkomsel juga sedang melakukan ujicoba 4,5G.  Bahkan di beberapa kota di Kaltim, sudah pernah diterapkan. “Sebenarnya untuk 4,5G itu untuk daerah keramaian atau ada event seperti Natal dan Tahun Baru sudah dilakukan. Lokasi 4,5 G ada di Balikpapan, Banjarmasin, dan Tarakan,” kata Rahmad lagi.

Teknologi 4,5 G masih terus berjalan menjadi enter poin menuju 5G. “Bahkan jaringan 5G pun juga sudah dilakukan pada saat Asean Games,” ujarnya. Untuk teknologi paling mutakhir itu, Telkomsel baru melakukan trial di Jakarta dan medan. “Harapan di Kaltim juga bisa karena ke depan menjadi IKN,” paparnya.

Telkomsel berencana menerapkan teknologi terbaru dalam pengembangan infrastruktur jaringan 4G LTE. Teknologi ini dapat meningkatkan kapasitas dan kecepatan hingga 3 kali lipat dari BTS 4G reguler. Mengembangkan infrastruktur untuk teknologi NB-IoT, trial VoLTE untuk mengoptimalkan kualitas voice pada jaringan 4G, serta aktivasi teknologi Carrier Agregation di seluruh infrastruktur BTS 4G LTE.

Selain itu, untuk mempercepat penambahan coverage jaringan 4G di Indonesia, Telkomsel mengimplementasikan teknologi LTE ini di seluruh BTS di frekuensi 900Mhz.

Sehingga dengan implementasi tersebut, Telkomsel kini memperluas jangkauan layanan 4G mencapai 95 persen populasi yang telah menjangkau hampir di seluruh kota/kabupaten yang ada di Indonesia. (fey/eny)

Tags :
Kategori :

Terkait