Kutai Kartanegara (Kukar) sedang alami krisis tenaga kesehatan (nakes). Semakin meningkatnya kasus aktif COVID-19 yang dirawat di rumah sakit dan di Wisma Atlet Kukar, tidak diimbangi jumlah nakes yang tersedia.
nomorsatukaltim.com - Ditambah dengan beberapa nakes yang harus menepi, lantaran harus istirahat karena ikut terpapar COVID-19 saat melakukan tugasnya melakukan penanganan pasien. Rekrutmen relawan nakes yang dibuka Dinas Kesehatan (Diskes) Kukar pun diakui sepi peminat.
Dibuktikan sejak dibuka pertengahan Juli ini, tercatat hanya sekitar 12 orang saja yang berpartisipasi. Jauh dari jumlah yang dibutuhkan, seperti yang dijelaskan Kepala Diskes Kukar belum lama ini, yakni sebanyak 150 relawan. Padahal kasus kian hari terus meningkat.
Saat dikonfirmasi kepada Kabid Keperawatan RSUD AM Parikesit Kukar, Ipandi Lukman, ini disebabkan oleh beberapa faktor. Di antaranya banyaknya kota-kota di sekitar Kukar yang juga membuka rekrutmen serupa. Sehingga menjadi kendala sulitnya mencari relawan yang bisa diberdayakan.
Selain itu, yang dianggap menjadi faktor utama, dikarenakan jumlah lulusan perawat memang mulai sedikit. Karena banyak yang sudah direkrut untuk penanganan COVID-19. Untuk itu, langkah yang harus diambil dengan merekrut tenaga bidan. Dengan harapan sedikit membantu rumah sakit dalam membantu perawatan ringan kepada pasien. Seperti di Wisma Atlet Kukar yang merawat pasien tanpa bergejala dan gejala ringan.
Juga mungkin ditugaskan di Rumah Sakit Lapangan Putri Karang Melenu (PKM), yang saat ini sedang dipersiapkan pengoperasiannya. Sedangkan untuk pasien yang memiliki gejala sedang, berat hingga kritis yang ada di rumah sakit, tetap diserahkan kepada perawat yang memang memiliki kompetensi disitu.
"Ada beberapa perawat dan bidan yang sudah mendaftar," terang Ipandi saat dikonfirmasi Disway Kaltim dan nomorsatukaltim.com, Jumat (30/7/2021).
Meskipun jumlah saat ini jauh dari kebutuhan, Diskes Kukar pun tancap gas. Langsung diberikan orientasi kepada relawan yang sudah mendaftar. Baik itu diajarkan menggunakan alat pelindung diri (APD), terkait pengendalian infeksi dan keselamatan pasien, hingga keselamatan kerja. Orientasi sendiri sudah dilakukan di Wisma Atlet Kukar.
"Tanggal satu kita aktivitas kan terutama di wisma atlet," lanjut Ipandi lagi.
Meskipun sudah ada beberapa relawan yang dilakukan orientasi dan pelatihan. Ipandi memastikan rekrutmen tenaga relawan akan terus dibuka hingga dikira mencukupi. Berdasarkan jumlah fasilitas kesehatan dan pasien yang dirawat karena COVID-19. Karena menurut Ipandi, idealnya satu perawat setidaknya merawat empat pasien.
Ipandi pun menjelaskan, relawan yang menangani kasus COVID-19 sejak April 2020 lalu, hingga saat ini masih terus bekerja. Meski ada beberapa yang memilih mundur dengan berbagai alasan. Namun dikarenakan jumlah pasien yang kian bertambah, sehingga kebutuhan untuk merawat dengan jumlah nakes selalu tidak terpenuhi.
"Juga peran ortu (orang tua) yang tidak mengikhlaskan anaknya menjadi relawan," pungkas Ipandi. (mrf/zul)