Kabupaten Paser Butuh Ruang Rawat hingga Oksigen

Senin 26-07-2021,11:00 WIB
Reporter : Yoyok Setiyono
Editor : Yoyok Setiyono

Paser, nomorsatukaltim.com - Ruang perawatan pasien terkonfirmasi positif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panglima Sebaya Kabupaten Paser kini penuh. Dari 47 bed yang disediakan telah terisi semua. Warga terpapar COVID-19 terus mengalami peningkatan.

Guna mengantisipasi tak tertampungnya pasien terpapar COVID-19, pihak RSUD Panglima Sebaya harus menambah ruang perawatan dan perbaikan generator produksi oksigen. Penambahan ruangan sendiri akan ditingkatkan menjadi 83 bed. Hal itu disiapkan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan. Guna memastikan kondisi kamar dan mesin oksigen, Bupati Paser, dr Fahmi Fadli dan Wakil Bupati Paser, Syarifah Masitah Assegaf bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Dinas Kesehatan meninjau RSUD Panglima Sebaya. "Kondisi ruangan tidak laik untuk di tempati penanganan COVID-19, harus ada perbaikan-perbaikan terlebih dahulu," kata Fahmi. Sebelum benar-benar mengucurkan anggaran perbaikan ruangan dan mesin oksigen, orang nomor satu di Paser itu bersama jajaran lebih dulu memastikan kondisi ruang yang ingin diperbaiki. Hal itu juga sebagai antisipasi kemudian hari, jika disoal. "Makanya kami tinjau, tak mau sekadar (menerima) laporan saja, tanpa mengecek lapangan. Karena ini juga terkait penganggaran. Tidak ingin nantinya menjadi persoalan hukum dikemudian hari," tutur orang nomor satu Paser itu. Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSUD Panglima Sebaya, dr Nurdiana, mengungkapkan besaran anggaran yang diusulkan senilai Rp 3,8 miliar. Diperuntukkan untuk perbaikan ruang rawat yang bakal digunakan pasien terpapar COVID-19 dan perbaikan mesin oksigen. "Untuk perbaikan (generator produksi) oksigen itu senilai Rp 685 juta. Sisanya perawatan dan perbaikan gedung rawat inab. Informasinya bisa diakomodir pada APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) Perubahan," ungkap Nurdiana. Dia bilang tak ada lagi ruang kosong. Bahkan terjadi antrean di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Sembari dilakukan perbaikan secara maksimal, saat ini juga tengah dilakukan persiapan untuk ruangan lainnya. "Mudahan bisa segera ditempati, sehingga antrean di IGD bisa diatasi. Kami berharap untuk ruangan Pangeran Panji yang rusak, jika sudah diperbaiki, fasilitasnya juga bisa terpenuhi," sambung wanita berjilbab itu. Terkait dengan ketersedian oksigen di RSUD Panglima Sebaya, dikatakan Nurdiana jika masih cukup. Ketersedian tabung oksigen didrop dari Samator, pemakaian 1.200 liter meter kubik per hari. "Karena kami memakai liquid (oksigen cair), itu yang didistribusikan ke ruangan melalui oksigen sentra. Kalau yang tabung untuk membekap, ada beberapa yang tidak ada instalasi oksigen sentranya, itu baru pakai tabung," ucap dia. Sedangkan adanya kerusakan pada mesin generator oksigen, dia mengungkapkan sejak 2015. Kala itu intens dilakukan perbaikan, namun hanya sekira dua hingga atau tiga pekan kembali rusak lagi, dan tepat 2018 rusak total. "Makanya kami minta pemerintah daerah untuk mengambil alih perbaikan oksigen dan ruangan," pungkas dia. *ASA/YOS
Tags :
Kategori :

Terkait