Kadiskes Kukar Ungkap Kekecewaan di Media Sosial

Sabtu 24-07-2021,07:30 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal

Tenaga kesehatan (nakes) juga manusia biasa. Ada kalanya senang, sedih, pun marah. Pandemi COVID-19 bukan soal konspirasi belaka. Ini sudah menyangkut kemanusiaan.

nomorsatukaltim.com - Belum lama ini, Kepala Dinas Kesehatan Kutai Kartanegara (Diskes Kukar) sekaligus Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) RSUD AM Parikesit Kukar, Martina Yulianti, menumpahkan kekecewaannya.

Hal ini didasari, ada masyarakat yang membuat persepsi terkait COVID-19 secara pemahaman pribadinya, bahkan mempengaruhi masyarakat lainnya. Sehingga banyak masyarakat yang masih tidak mematuhi aturan pemerintah, berkaitan dengan protokol kesehatan (Prokes). Bahkan menyebut keberadaan COVID-19 diciptakan atau by design, sebagai bagian dari konspirasi ekonomi atau politik. Termasuk berbagai tuduhan terhadap rumah sakit. Padahal nakes, termasuk dirinya, tidak satu dua kali melihat pasien yang kritis, hingga berujung tidak terselamatkan. Melihat banyak masyarakat yang kehilangan sanak keluarganya, orang tuanya, bahkan anak dan pasangannya karena pandemi ini. Tanpa memperdulikan, bahwa nakes pun memiliki risiko serupa. Martina pun menyampaikan, sudah banyak nakes yang ikut tertular saat memberikan penanganan kepada pasien COVID-19. Meskipun memang, mereka semua sudah tugas dan tanggung jawabnya sebagai nakes. Hingga ada yang ikut tertular, bahkan meninggal dunia saat bertugas. "Kita telah saksikan berapa banyak keluarga yang kehilangan pasangan, anak, dan orang tua. Beberapa anak menjadi yatim piatu dan sungguh berat melihat mereka tanpa pembimbing, penyangga ekonomi, dan panutan dalam hidup mereka," tulis Martina, dalam laman media sosialnya. Dia pun menegaskan, apa yang disampaikan selama ini dengan berbagai respons dari masyarakat luas. Bukan sebagai bentuk menakut-nakuti, lebih kepada sinyal waspada. Sehingga perlunya kerja sama dan tanggung jawab semua pihak, termasuk masyarakat luas dalam memahami dan menjalankan prokes. "Semua pihak harus bersinergi hadapi pandemi ini," tulisnya lagi. Senada dengan Martina, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalimantan Timur (Kaltim), Nataniel Tandirogang, pun demikian. Ia pun menyebut, seluruh rumah sakit di Kaltim sudah mengerahkan seluruh kemampuan dan sumber daya yang ada. Tidak terkecuali tiga rumah sakit di Kukar, yakni RSUD AM Parikesit Kukar, RSUD Dayaku Raja Kota Bangun, dan RSUD Aji Batara Agung Dewa Sakti (Abadi) Samboja. Hingga Instalasi Gawat Darurat (IGD) khusus COVID-19 di RSUD AM Parikesit Kukar sempat ditutup. Ia pun menjelaskan, harus ada kesadaran di masyarakatnya. Ia menggambarkan, kekesalan Martina Yulianti sebagai Kadiskes Kukar dan sebagai Plt Dirut RSUD AM Parikesit Kukar sudah di puncaknya. Apalagi masih banyak masyarakat yang abai dan tidak berempati di saat kondisi seperti ini. Sempat ditutupnya IGD khusus COVID-19 pun diakuinya karena memang melimpahnya pasien, sehingga para nakes pun menjadi kewalahan. Ditambah terbatasnya fasilitas pelayanan di rumah sakit, meski sudah dilakukan berbagai penambahan untuk ruang isolasi pasien COVID-19. "Untuk itu kita imbau masyarakat, agar kita bekerja sama di hulunya, agar hilirnya tidak kewalahan," terang Nataniel. Padahal diungkapkannya, masyarakat hanya perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya prokes dan anjuran pemerintah. Sederhana saja, dengan memakai masker dengan baik dan benar, jaga jarak jika terpaksa berkumpul, hindari keramaian dan membatasi mobilitas untuk hal-hal yang perlu saja. "Yang kedua partisipasi masyarakat, untuk sama-sama mengingatkan masyarakat yang masih bandel ini," timpalnya lagi Nataniel pun menjelaskan, dalam "perang" yang saat ini dihadapi, masyarakat hanya perlu fokus menerapkan prokes dengan ketat. Tinggal tugas nakes saja untuk memberikan pelayanan kepada yang benar-benar sakit dan membutuhkan perawatan. Kalau masih ada yang tidak taat, tidak akan selesai pandemi ini, tentu kerugian besar bagi masyarakat yang sudah disiplin malah ikut tertular. "Program vaksinasi juga digenjotkan, semua elemen harus bisa ambil bagian dalam perang ini," pupus Nataniel. (mrf/zul)
Tags :
Kategori :

Terkait