Zainal Arifin: Kritik Bukan Mencari Kesalahan

Senin 19-07-2021,20:32 WIB
Reporter : Yoyok Setiyono
Editor : Yoyok Setiyono

Penajam, nomorsatukaltim.com - Di era media sosial saat ini, banyak pengguna medsos yang tak mampu membedakan antara kritik, nyinyir, menghina, ataumencari-cari’ kesalahan. Seperti yang banyak dijumpai ketika ada pihak yang ingin meluruskan kebijakan pemerintah. Zainal Arifin angkat suara.

Sebagai anggota legislatif yang tugasnya mengawasi jalannya pemerintahan, Zainal Arifin terkadang cukup miris melihat cara pandang warganet yang tercermin dalam komentar di medsos. "Kritis itu tentu dalam artian membangun daerah kita. Bukan cuma mencari-cari kesalahan saja, tapi juga memberikan saran dan masukan pada pemerintah," ujar pria kelahiran Juli 1974 ini. Dan salah satu mandat yang diberikan undang-undang ialah, anggota DPR, DPRD, mengawasi jalannya pemerintahan. “Kalau ada sesuatu yang kurang pas, tentu harus diluruskan,” kata Anggota DPRD Penajam Paser Utara (PPU). Seperti misalnya program pembangunan. Zainal Arifin menegaskan tolak ukur keberhasilan pemerintah ialah kesejahteraan masyarakat. Hal itu bisa diukur dengan jumlah penduduk miskin. “Kalau menurun, berarti programnya berhasil,  begitupula sebaliknya,” ujar politikus Partai Amanat Nasional atau PAN ini. Anggota Komisi III ini memang dikenal kritis dalam mengawasi jalannya pemerintahan. Karena itulah, tak heran ia dipilih menjadi anggota Pansus DPRD atas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) tahun anggaran 2020. Selain itu, ia sudah berpengalaman dengan kerja-kerja legislasi. Ketua DPC PAN PPU ini sudah dua kali duduk di parlemen Benuo Taka. Meningkatnya jumlah penduduk tidak mampu alias miskin menandakan ada yang tidak baik dalam roda pemerintahan. Ia tengah menyoroti itu. Berdasarkan IPM (indeks pembangunan manusia) kenaikan itu terbaca. IPM adalah angka harapan hidup, harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah serta pengeluaran perkapita. Pada 2019, jumlah penduduk miskin PPU 11.520 jiwa atau 7,18 persen dari total penduduk sekitar 180.000 jiwa. Sedangkan pada 2020 mengalami peningkatan menjadi 11.930 jiwa atau 7,36 persen dari total jumlah penduduk PPU. Fakta inilah yang merupakan salah satu indikator kurang berhasilnya pembangunan di bidang ekonomi. Yang membuatnya menilai pemerintah daerah wajib segera mampu membuat berbagai program dalam kaitan penyerapan tenaga kerja. "Jumlah penduduk miskin menjadi indikator pembangunan selama ini kurang berhasil," ucap Zainal. Pernah juga ia menyoroti tentang laju pertumbuhan ekonomi PPU yang mengalami penurunan. Yakni pada 2019 sebesar dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 2,52 persen, sementara pada 2020 turun menjadi minus 2,34 persen. "Laju pertumbuhan ekonomi PPU sangat menurun. Jika hal ini tidak segera ditangani, maka akan berakibat pada meningkatnya jumlah pengangguran, standar kehidupan masyarakat yang sulit, dan utang pemerintah makin meningkat," kata Zainal. Maka itu ia berharap agar Pemkab PPU dapat memberikan program pelatihan. Serta bantuan sosial agar masyarakat bisa membuka usaha yang dapat mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Zainal mengapresiasi sejumlah langkah pelatihan yang telah dilakukan pemerintah di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) yang sudah terlaksana. Ada di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) di 2020. Antara lain dengan menggelar sejumlah pelatihan berbasis kompetensi. Meski hasilnya belum dirasakan jangka pendek. Tapi tetap masukkan terus ia berikan. Zainal mendorong ada lagi pelatihan lain yang disarangkan adalah yang berbasis kemasyarakatan sesuai kebutuhan lokal. Peningkatan pelatihan UMKM (usaha mikro kecil menengah) juga sebagai upaya menekan angka penduduk miskin. Termasuk menyalurkan bantuan agar warga bisa membuka usaha guna mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Berbagai hal yang ia ungkapkan di atas beralasan. Walaupun begitu, ia mengerti situasi di tahun-tahun yang disebutkan itu dalam keadaan tak sehat. Ada pandemi COVID-19. "Saya mengerti kondisi saat ini sedang pandemi, tapi bukan berarti tugas pengawasan tak berjalan. Kita harus tetap tegas. Justru dalam situasi buruk saat ini, kita bisa menunjukkan kinerja kita," tutup Zainal. *RSY
Tags :
Kategori :

Terkait