PPKM Darurat: Pemerintah Mulai Salurkan Beras Bantuan

Senin 19-07-2021,20:11 WIB
Reporter : Yoyok Setiyono
Editor : Yoyok Setiyono

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Pemerintah mulai menyalurkan bantuan kepada masyarakat terkait penerapan PPKM Darurat.  Di Kota Balikpapan, Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Bulog Kaltim menyalurkan 10 kilogram beras.

Bantuan pertama selama PPKM Darurat diberikan kepada 14.778 masyarakat yang masuk dalam kategori keluarga penerima manfaat (KPM). Penyaluran bantuan dimulai pada Minggu (18/7) langsung kepada penerima program. Kepala Dinas Sosial Kota Balikpapan Purnoma mengatakan, para bantuan beras diberikan kepada warga yang tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). “Ada dua kriteria yang masuk dalam DTKS, yaitu program keluarga harapan (PKH) dan bantuan sosial tunai (BST) dari Kemensos,” ujarnya. Dari 14.778 KPM, sebanyak 6.176 tercatat sebagai PKH dan 8.602 terdaftar sebagai BST. Purnomo mengatakan, penyaluran kepada masyarakat dilakukan Bulog melalui pihak ketiga yang telah ditunjuk. Bantuan, itu, menurut Purnomo diberikan hanya satu kali selama penerapan PPKM Darurat. “Pola pembagiannya  yang saya dapat informasi tadi dari Kabulog Kaltim melalui pihak ketiga yang langsung menympaikan ke rumah-rumah keluarga penerima manfaat,” ujarnya Sementara terkait rencana pembagian uang tunai dari Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan masih terus dikaji.  Wali Kota Rahmad Mas’ud yang akan mengumukan sendiri ketika berjalan. “Pemkot masih mengkaji, Wali Kota yang akan mengumumkan apa yang akan diberikan, yang sudah berjalan yang rutin dari Pemerintah Pusat yang terdata di DTKS,” ujarnya. Dalam pernyataannya di Jakarta, Menteri Sosial Tri Rismaharini meningkatkan bansos reguler dan menambah bantuan khusus guna mencukupi kebutuhan pokok berupa beras. "Untuk bansos PKH dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT)/Kartu Sembako sudah disalurkan sejak awal Juli," kata Risma dilansir CNN Indonesia. Adapun pada pelaksanaan program perlindungan sosial, Kemensos mengoptimalkan program bansos reguler, yaitu PKH, Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT)/Kartu Sembako, serta BST. Risma menambahkan, PKH tahap ketiga untuk periode Juli sampai September 2021 disalurkan pada Juli ini. "Kemensos juga mencairkan BST untuk 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) selama 2 bulan yakni Mei-Juni, yang cair pada Juli. Kemudian sebanyak 18,8 juta KPM BPNT/Kartu Sembako mendapatkan tambahan dua 2 bulan, yakni pada bulan Juli dan Agustus," katanya. Dijelaskan, anggaran sebesar Rp28,3 triliun untuk PKH, dan Rp42,3 triliun untuk BPNT/Kartu Sembako disalurkan melalui Bank-bank Milik Negara (Himbara). Sementara anggaran BST senilai Rp15,1 triliun disalurkan oleh PT Pos Indonesia. Pembagian bansos tersebut diharapkan mendongkrak daya beli masyarakat. Selain itu, Kemensos bermitra dengan Perum Bulog dalam pendistribusian beras dengan total volume 200 juta kg untuk 10 juta KPM PKH, dan 10 juta KPM BST dengan paket besar 10 kg per KPM. Kemudian, ada juga bantuan berupa 5 kg beras sebagai program inisiatif mandiri Kemensos. Bantuan itu diberikan kepada kelompok pekerja sektor informal di Jawa dan Bali yang penghasilannya terdampak PPKM Darurat, seperti pedagang kaki lima, pemilik warung, pengemudi ojek, dan pekerja lepas. Risma mengatakan, sekitar 3 ribu paket bantuan disalurkan melalui Dinas Sosial di 122 kabupaten dan kota di Jawa-Bali, serta 6 ribu paket dibagikan di enam ibu kota provinsi. "Data penerima bantuan beras 5 kg ini dari usulan pemerintah daerah. Penerima adalah mereka yang tidak menerima atau di luar penerima 3 jenis bansos reguler, yakni PKH, BPNT/Kartu Sembako dan BST," kata Risma. *FEY  
Tags :
Kategori :

Terkait