Jelang PON, Panjat Tebing Kaltim Siapkan Pra Kompetisi

Samarinda, nomorsatukaltim.com-  Atlet panjat tebing Kaltim sedang menjalani sentralisasi jelang persiapan khusus pertengahan Juli 2021 nanti. Setelahnya mereka juga bakal mengikuti pra kompetisi yang diselenggarakan khusus sesama atlet panjat tebing sebelum berlaga di PON XX Papua.

Sesuai dengan prediksi pelatih, mayoritas kondisi atlet saat ini masih di angka yang relative belum ideal. Meski demikian dengan waktu yang tersedia sekitar empat bulan sebelum PON. Mereka bertekad meningkatkan kekuatan fisik mental dan tekniknya. Dengan cara melakukan try out atau kompetisi khusus sesama atlet. "Jadi untuk intensitas latihan saat ini berkisar di angka 75 persen ya. Sekitar lima minggu lagi kita akan masuk ke persiapan khusus disusul dengan pra kompetisi nantinya," kata Hasbi Asshidiq pelatih panjat tebing putri Kaltim. Sebenarnya anak asuhnya tersebut sudah tersentralisasi sambil menunggu dari KONI Kaltim. Karena jika dibiarkan takut berantakan. Pengprov Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kaltim pun berinisiatif. Dengan memberikan para atlet tempat tinggal. Dekat area Stadion Palaran sejak awal Ramadan lalu. Kebutuhan sehari-hari juga terpenuhi.  "Jadi pra kompetisi artinya nanti bisa dengan try out, atlet akan masuk ke pelatihan khusus termasuk penguatan teknik dan kekuatan otot ototnya," tambah Hasbi. Setelah rangkaian persiapan khusus, pra kompetisi terlampaui. Pemanjat putri Kaltim nanti bakal menjalani satu even final. Yang disana sudah akan diketahui sejauh mana kemampuan atlet kala berlaga di PON. "Lalu masuk ke kompetisi yang benar-benar kita sudah masuk latihan yang seolah sudah pertandingan itu. Hasil dari evaluasi juga sudah harus fix sejauh mana kekuatannya nanti saat bermain di PON," kata Hasbi. Selama pandemi memang atlet minim jam tanding. Mereka lebih banyak berkutat pada latihan mandiri. Atau sparing dengan sesama atlet. Termasuk panjat tebing. Sebelum PON nanti diharapkan Hasbi ada kejuaraan. Sehingga mereka bisa mengukur sejauh mana kekuatan untuk berlaga di Papua. (frd/fdl)