Waspada Kebocoran Data, BPJS Kesehatan Balikpapan Bentuk Tim

Selasa 25-05-2021,12:31 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Kepala Cabang BPJS Kesehatan Balikpapan Sugiyanto risih. Terkait kabar jual beli data pribadi. Disinyalir berasal dari kebocoran data BPJS Kesehatan.

Dari informasi yang ia terima, ada 279 juta data pribadi yang tersebar dan diperjualbelikan. Sementara data BPJS Kesehatan yang diimpun baru sekitar 220 juta. "Ini untuk informasi saja. Artinya ada kelebihan. Ini kita harus tahu dulu data yang mana," ujar Sugiyanto, saat ditemui di ruangannya, Senin (24/5/2021). Ia memastikan pihak BPJS Kesehatan sudah mengambil langkah klarifikasi dengan mendatangi sejumlah instansi terkait, termasuk Bareskrim Polri di Jakarta. "Pak GM (general manager) kami juga sudah membentuk tim khusus dengan bekerjasama dengan BSSN, Siber Sekuriti Kemenhan, Kominfo dan Patroli Siber Polri nanti bersama-sama menelusuri kira-kira data yang mana yang bocor," urainya. Setelah ditemui sumber masalahnya, ia berjanji. Pihak BPJS Kesehatan Balikpapan akan segera menginformasikan lebih lanjut. Ia menyadari bahwa data yang diimpun BPJS Kesehatan sangat penting. Karena berkaitan dengan data pelayanan dan lain-lain. Risiko penyalahgunaan data BPJS Kesehatan memang masih sangat minim. Terutama saat warga yang menjadi pengguna jasa BPJS Kesehatan melakukan klaim atau ingin memanfaatkan pelayanan di fasilitas kesehatan. Karena pihak puskesmas atau rumah sakit yang melayani juga akan melakukan verifikasi ganda. Dengan mencocokkan data BPJS Kesehatan sesuai KTP yang bersangkutan. "Nah kalau di kami, (kartu BPJS) tidak ada fotonya. Tapi data yang bocor itu ada fotonya. Itu juga yang membuat kami ragu apakah benar data yang bocor adalah dari BPJS Kesehatan. Tapi yang jelas ketika nomor BPJS itu bocor maka pasti tidak bisa digunakan orang lain," jelasnya. Menurutnya, sangat mudah untuk mengetahui data seorang pelanggan BPJS Kesehatan. Banyak kanal bisa dimanfaatkan. Demi memastikan kepemilikan nomor unik BPJS Kesehatan. Bisa melalui aplikasi Mobile JKN yang tersedia di playstore, atau dari kanal lainnya. Adapun data-data yang dikatakan bocor tersebut, kata dia, merupakan data yang umum. Namun apakah data yang bocor itu juga menyertakan dokumen lain seperti nomor Kartu Keluarga atau NIK KTP seseorang, belum diketahui. "Yang saya dapat informasi dari screen shoot website itu ada nomor BPJS. Kalau yang lain saya belum lihat. Jadi kami masih melakukan investigasi apakah betul data yang bocor itu datanya dari kami atau dari instansi lain yang kebetulan ada data kami. Memang ini belum bisa dipastikan," terangnya. Sugiyanto menyebut belum bisa memberikan analisa BPJS Kesehatan Balikpapan secara lengkap. Apakah perbuatan membocorkan data, termasuk nomor BPJS Kesehatan itu, dilakukan suatu komplotan tertentu atau kerjaan iseng para hacker yang berseliweran di dunia siber Indonesia. "Kami belum menganalisa sampai sejauh itu. Tapi sepertinya (pendapat pribadi) ini dilakukan hacker hitam. Kalau hacker putih pasti bekerja untuk instansi, di mana saat mereka menemukan bug, langsung disampaikan untuk diperbaiki, tidak dibocorkan seperti ini," tambahnya lagi. Untuk saat ini, pihaknya membuat langkah antisipasi adanya penyalahgunaan data BPJS Kesehatan dari oknum-oknum tertentu. Yakni mengimbau fasilitas kesehatan di Balikapan agar memperketat pengecekan data pelanggan BPJS. "Jika sebelumnya cukup menunjukkan kartu BPJS atau KIS (Kartu Indonesia Sehat), sekarang paling tidak juga dicocokkan dengan NIK KTP bersangkutan," katanya. Selain itu masyarakat yang mengalami adanya penyalahgunaan data BPJS juga bisa memanfaatkan kanal pengaduan secara resmi. "Tidak perlu ke kantor. Cukup disampaikan melalui Mobile JKN, ada call center 24 jam di nomor 1500 400, atau lewat Whatsapp, Telegram. Tapi kami sarankan lewat Mobile JKN karena laporannya secara terpusat," imbuhnya. (ryn/boy)
Tags :
Kategori :

Terkait