Tempat Wisata Balikpapan Sering Buka Tutup, PAD Bisa Lepas Target

Rabu 19-05-2021,18:10 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Kebijakan penutupan sementara tempat-tempat pariwisata, berdampak bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Balikpapan.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Balikpapan Doortje Marpaung mengevaluasi pengaruh kebijakan penanganan pandemi terhadap kondisi pariwisata Kota Beriman. Ia menyebut prihatin terhadap kondisi pemasukan daerah yang melemah paska ditutupnya Pantai Manggar Segara Sari, di sisi lain ia bersyukur atas kebijakan Satgas COVID-19 Balikpapan tersebut. Lantaran terbukti mampu menekan kemungkinan terburuk munculnya klaster pariwisata selama masa libur hari keagamaan. "Kita bersyukur. Bukan bersyukur karena pendapatan berkurang tapi lebih kepada memprotect masyarakat. Meskipun kita prihatin dari sisi PAD," ujarnya, Rabu (19/5/2021). Doortje mengungkap target murni PAD dari sektor pariwisata sekitar Rp 4,6 miliar. Namun selama triwulan pertama, tepatnya sampai Maret 2021, realisasinya baru sekitar Rp 181 juta. Kemudian data terakhir sampai April 2021 tercatat realisasinya mencapai sekitar Rp 317 juta. Angka realisasi itu menunjukkan bahwa capaian PAD tahun ini lebih rendah dari tahun sebelumnya. Di mana pada 2020 lalu, target murni PAD dari sektor pariwisata berada di angka Rp 4,4 miliar. Namun realisasinya sampai Februari 2020 sudah mencapai sekitar Rp 845 miliar. "Melihat target murni (2021) itu sepertinya sangat berat tercapai. Nanti kita akan evaluasi di perubahan," tukasnya. Doortje menegaskan pihaknya lebih memprioritaskan kesehatan masyarakat ketimbang capaian target Pendapatan Asli Daerah (PAD). "kita tidak orientasi pada PAD tapi lebih kepada menyelamatkan jiwa untuk mengantisipasi bertambahnya klaster pariwisata," ujarnya. Di sisi lain, Doortje menilai fasilitas pendukung pariwisata seperti perhotelan mendapat benefit dari jumlah kunjungan masyarakat luar daerah yang datang ke Balikpapan selama masa libur panjang, dari Rabu (13/5/2021) sampai Minggu (16/5/2021). Doortje juga tak memungkiri bahwa selama pandemi yang berlangsung lebih dari setahun belakangan menjadi pukulan bagi beberapa hotel. "Secara kuantitas ada hotel yang tutup, tapi tingkat hunian selama beberapa waktu belakangan mulai naik. Apa lagi didukung masa liburan kemarin," katanya. Selama liburan, pihaknya juga memantau jumlah kunjungan mal. "Kita pantau mal sejak hari ketiga setelah lebaran. Kita bersyukur tidak membludak. Tidak berdesakan mungkin kebijakan PPKM mikro sangat membantu," katanya. (ryn/boy)
Tags :
Kategori :

Terkait