Durian Nitrogen

Sabtu 24-04-2021,06:30 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Yang ini yang mungkin Anda perlu tahu: durian Musangking Nitrogen. Ini dia.

Pemilik Rodjo Durian mengeluarkan dua buah durian. Yang satu kulitnya hijau segar. Hijau sekali. Seperti durian mentah yang masih agak muda.

Durian ini baru dikeluarkan dari freezer. Lalu dipanasi di dalam microwave selama 20 menit. Ketika dibuka isinya masih dingin. Masih setengah beku. Warna yellowis.

Saya mencomot satu ruas. Saya makan. Seperti es krim legit yang baru diambil dari lemari pendingin.

Musangking yang satu lagi masih dibungkus aluminium foil warna kuning. Belum dipanaskan. Isinya masih beku. Masih keras seperti es batu. Karena itu tidak dibuka di situ. Hanya untuk dilihat.

Itulah durian Musangking Nitrogen. Di Malaysia, begitu dipanen, durian itu dimasukkan lemari pendingin dengan suhu minus 110 derajat. Selama dua jam. Beku. Pendinginnya nitrogen. Setelah itu baru dipindah ke ruang freezer penyimpanan. Untuk diekspor ke Jakarta. Terutama ke Tiongkok.

Dengan perlakuan seperti itu durian nitrogen bisa disimpan sampai 1 tahun. Diekspor lewat kapal pun tidak akan rusak.

Untuk pasar Indonesia importernya ada 4 perusahaan. Salah satunya teman baru saya itu. Tionghoa yang dari Medan itu: Venus Jong. Umur 33 tahun.

Awalnya ia bisnis di bidang keuangan. Sejak SD sekolahnya sudah di Singapura. Sampai tamat perguruan tinggi.

Teman bisnisnya orang Malaysia. Yang punya keluarga pemilik kebun durian di Pahang. Dari pertemanan itulah lantas Venus terjun ke bisnis durian.

Ia juga buka puasa kemarin. Venus ikut Islam sejak tiga tahun lalu. Pasar Musangking di Indonesia memang kian besar. Dulu kedatangan Musangking hanya seminggu sekali. Kini 4 kali seminggu.

Mengapa pasar Musangking membesar?

“Orang Indonesia itu suka durian. Tapi banyak yang takut. Akhirnya terjadi kompromi. Makan duriannya jangan banyak-banyak tapi harus yang istimewa,” ujar Yayang.

Pesta durian pun selesai.

Begitu kenyang malam kemarin. Saya ragu apakah masih perlu makan sahur. Tapi saya tetap mampir resto yang banyak di sekitar pecinan itu: take away. Saya beli menu sahur malam itu: nasi putih, kerapu lada hitam dan telur sadar oyster(*)

sumber: disway.id

Tags :
Kategori :

Terkait