Melihat Karier Ivan, Antara Jurnalis dan ASN

Kamis 10-10-2019,16:56 WIB
Reporter : Devi Alamsyah
Editor : Devi Alamsyah

Muhammad Syafranuddin atau Ivan. (Michael/Disway Kaltim).

==========  

Samarinda, DiswayKaltim.com - Muhammad Syafranuddin atau akrab disapa Ivan. Dua dunia profesi sudah ia jalani. Jurnalis sekaligus aparatur sipil negara (ASN) di Pemprov Kaltim. Menjabat kepala biro humas Setprov Kaltim.

Perjalanan karier sebagai jurnalis dimulai pada 1989 silam. Di salah satu media di Kaltim. Bahkan, Ivan pernah menjadi loper koran. Lowongan calon pegawai negeri sipil (CPNS) dibuka. Ia mendaftar. Dewi fortuna berpihak. Pada 1990 ia diangkat menjadi ASN.

Lantas, apakah profesi sebagai jurnalis  ditinggalkan? Ternyata tidak.

Pria kelahiran Tenggarong 12 Oktober 1969 ini, masih tetap menulis. Seperti biasa. Namun pada 1999 keputusan harus dibuat. Ia tinggalkan sementara pekerjaan sebagai jurnalis dan fokus sebagai abdi negara.

“Karena saya masih staf, jadi tahun 1999 harus keluar dari Kaltim Post,” katanya.

Akan tetapi kecintaannya memberikan informasi masih tinggi. Kariernya sebagai ASN juga lebih banyak berkecimpung sebagai humas. Bersinggungan langsung dengan publik dalam memberikan informasi.

Kiprahya memang lebih banyak sebagai ASN. Dan terutama bidang kehumasan. Setelah berkecimpung di Kutim, ia pergi ke Bontang pada 2001. Saat itu, Bupati Kutim adalah Awang Faroek Ishak. Ivan melihat ada kekosongan jabatan humas.

Lagi-lagi tidak jauh dari bidangnya. Suami Evi Margawati ini menjabat penanggungjawab (Pj) Kasubag Pemberitaan dan Peliputan. Di Kota Taman bertahan selama tiga tahun.

Pada 2005, Ivan kembali lagi ke Kutim. Saat itu Bupati Kutim sudah dijabat Mahyudin. Keluarga menjadi alasan kepindahannya ke Kutim. Istrinya, juga ASN di Kutim.

“Tiga tahun saya di Bontang. Istri saya minta saya untuk kembali ke Kutim. Ya, saya ngajukan untuk pindah lagi ke Kutim agar bisa ngumpul sama keluarga lagi. Istri saya juga kan PNS,” imbuh Ivan.

Pernyataan Ivan sekaligus membantah kalau kepindahan dia merupakan faktor politis. Atau kedekatan dengan bupati. Dalam hal ini Isran Noor.

Oleh Isran Noor, Ivan ditunjuk sebagai Kepala Sub Bagian Dokumentasi di Kutai Timur. Semangat berkecimpung di media terbesit lagi. Walhasil, Ivan memutuskan untuk kembali ke media. Menyalurkan bakatnya lagi. Yang dipendam.

Selama di Kutim, beragam jabatan pernah dijalani. Mulai dari Kasubag Dokumentasi di Humas Kutim. Sampai Kepala Bagian Humas Kutim.

“Saya memang saat masih honor sudah banyak berkecimpung di dunia jurnalistik. Dan saya selama mengabdi sebagai PNS lebih banyak di Humas,” terangnya.

Tahun ini, dunia kehumasan kembali memanggil. Gubernur Isran Noor melantiknya sebagai Kabiro Humas Setprov Kaltim. Mengisi kekosongan jabatan kabiro yang kosong. Setelah ditinggal Tri Murti Rahayu.

Menjadi Kepala Biro Humas Pemprov Kaltim tidak pernah hinggap dibenaknya. Niat awal hanya iseng mendaftar seleksi. Berbekal info dari rekan kerja.

“Saya diinfokan teman saya kalau ada seleksi posisi ini. Ya saya coba-coba. Saya serahkan semua ke Allah. Tidak ada saya dekat sama siapapun. Termasuk Pak Isran. Saya jaga betul-betul nama baik beliau. Selama tes pun, saya gak pernah ketemu dengan pak Isran,” tutup Ivan. (mic/boy)

Tags :
Kategori :

Terkait