Samarinda, nomorsatukaltim.com – Walau sudah menegaskan bahwa hasil buruk di Piala Menpora akan dijadikan ajang evaluasi. Tapi Borneo FC Samarinda tetap merasa tak enak hati dan meminta maaf pada suporter setia mereka, Pusamania.
Sebelum berangkat ke Malang, Borneo FC Samarinda sebenarnya sudah menargetkan untuk lolos dari jerat grup neraka –Grup B Piala Menpora-. Tapi semua tidak terjadi sesuasi rencana. Mereka bahkan sudah harus gugur di laga kedua. Dengan torehan dua kali kalah, kemasukan 5 gol, tanpa membuat gol sebiji pun.
Walau babak belur, tim pelatih dan manajemen tetap berpuas. Karena pada prosesnya, Borneo FC telah memainkan 26 dari 29 pemain yang mereka bawa ke Malang. Artinya Mario Gomez sudah mendapat gambaran nyata soal kualitas timnya. Bukan hanya pemain inti, tapi hingga pelapis terbawahnya.
Data yang dihimpun itu kemudian akan dirumuskan kembali untuk membuat langkah perbaikan. Seperti diutarakan sebelumnya, Gomez berencana merombak skuat dengan melepas (permanen atau peminjaman), dan akan mengembalikan sejumlah pemain muda ke tim akademi.
Secara teknis seperti itu. Namun di luar segala urusan persiapan tim. Borneo FC tak bisa berbohong. Mereka merasa tidak enak telah mengecewakan Pusamania. Yang tak henti mendukung mereka bertanding lewat layar kaca. Seperti diketahui, setiap Pesut Etam bermain. Rasio penonton di aplikasi video.com saja mencapai 80 ribuan.
Artinya antusisme Pusamania terhadap Borneo cukup tinggi. Sayang hasil yang didapat tim tidak sesuai harapan.
“Kami atas nama tim pelatih mohon maaf kepada Pusamania karena tidak seperti ekspektasi ya. Karena memang masa persiapan yang kurang dan juga baru sekali uji coba melawan tim lokal,” kata asisten pelatih Ahmad Amiruddin, baru-baru ini.
Amir memastikan, sekembalinya tim ke Samarinda pada 12 April mendatang. Seluruh pemain dan pelatih akan bekerja super keras. Agar kegagalan serupa tidak terjadi di Liga 1 2021 mendatang.
Disinggung soal performa pemainnya. Amir, seperti halnya Gomez. Mengaku puas. Paling tidak, ada peningkatan dari laga ke laga lainnya. Terutama soal fisik, di mana Pasukan Samarinda terpantau cukup fit dan tidak ada yang mengalami cedera selain Nurdiansyah dan Amer Bekic.
Amir menyontohkan, di laga pertama, anak asuhnya mengalami kedodoran fisik. Yang membuat kurangnya konsentrasi sepanjang laga. Dan harus kebobolan di menit-menit awal.
Di laga kedua kontra Persija, sisi fisik sudah meningkat drastis. Namun transisi antar lini yang buruk. Ditambah tidak bermainnya Amer, Hendro, dan Diego Michiels membuat Persija yang hadir dengan kekuatan penuh bebas menari.
“Secara performa pemain dari tiga laga yang kita mainkan cukup memuaskan. Alhamdulillah ada progres dari pertandingan pertama sampai pertandingan ketiga. Tapi banyak masalah dalam hal organisasi permainan, yang belum terlalu paham belum bisa padu, termasuk juga soal mentalitasnya,” tukas Amir. (frd/ava)