Samarinda, nomorsatukaltim.com – Borneo FC Samarinda akhirnya bisa mencetak gol sekaligus poin pertamanya di Piala Menpora 2021. Menghadapi PSM Makassar yang hanya butuh hasil imbang untuk lolos ke perempat final. Borneo FC tampil jauh lebih baik ketimbang dua laga sebelumnya. Dan memaksakan skor imbang 2-2. Pesut Etam memang gugur sebagai juru kunci Grup B. Tapi mereka patut tersenyum kali ini.
Di pertandingan terakhir Borneo FC Samarinda di Grup B Piala Menpora melawan PSM Makassar. Di laga yang Mario Gomez tak ingin melihat hasil akhir lagi. Karena ia bertekad memberi jam terbang pada pemain yang belum pernah tampil. Dan hanya berpesan pada anak asuhnya untuk tampil lepas. Pasukan Samarinda malah bermain bagus. Nyaris di sepanjang laga yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Rabu 31 Maret 2021 itu.
Babak pertama memang tidak berlangsung lancar bagi Borneo FC. PSM Makassar sudah mendapat peluang emasnya pada menit kesembilan. Yakob Sayuri mendapat umpan terobosan dari belakang. Sudah mampu menontrol bola dengan baik, tapi tendangannya hanya melenceng.
Sepuluh menit berselang, Saldy berhasil memperdayai Angga Saputro. Berawal dari umpan pendek Yakob di dalam kotak penalti. Saldy membuat satu gerakan tipu sebelum menendang bola ke gawang Borneo FC.
Borneo berusaha merespons gol yang terjadi akibat kurang fokusnya lini belakang mereka itu. Tapi PSM yang kemudian menggandakan keunggulan. Pada menit ke-24, Zulham Zamrun melepas tendangan ke sudut atas kanan gawang Angga dari situasi tendangan bebas. Tanpa tedeng aling-aling, bola meluncur mulus ke gawang Borneo. PSM unggul 2-0 sebelum umur laga setengah jam.
Mario Gomez lalu membuat keputusan tak populer. Ia sudah melakukan pergantian pertamanya pada menit ke-27. Debutan Irsan Lestaluhu yang turut menyumbang kesalahan pada gol pertama PSM. Digantikan Leo Guntara.
Sesaat sebelum jeda water break, Borneo mendapat hadiah penalti setalah seorang pemain PSM melakukan handball. Guy Junior yang menjadi eksekutor dengan dingin mengecoh kiper PSM. Gol itu sekaligus mengakhiri babak pertama dengan skor 2-1 untuk keunggulan PSM.
Di babak kedua, Borneo semakin bernafsu menambah pundi-pundi golnya. Serangan bertubi-tubi dilakukan. Sementara PSM memilih bermain pasif, dan berharap pemain Pesut Etam melakukan kesalahan lagi.
Gomez lalu memasukkan dua pemain lincahnya, Lastori dan Sihran dan menarik Sultan Samma dan Fajar. Pergantian yang tepat, karena pada menit ke-64, Lastori berhasil mengoyak gawang PSM memanfaatkan bola muntah.
Diego Michiels akhirnya masuk pada menit ke-67. Mengambil ban kapten yang di 3 laga selalu dikenakan Javlon Guseynov. Juga memasukkan Wildansyah untuk lebih menguatkan lini bertahan.
Setelah itu, Borneo makin di atas angin. Tapi bertubi-tubi peluang yang mereka dapatkan tak mampu dikonversi jadi gol. Hasil akhir 2-2. Kedua tim tampak tidak puas, tapi sama-sama senang.
PSM memastikan kelolosan mereka dengan perolehan 5 poin. Apapun hasil laga Persija versus Bhayangkara yang dilangsungkan satu jam lebih lambat. Tak akan memengaruhi hasil itu. Sementara Borneo tetap menjadi juru kunci dengan perolehan 1 poin.
Namun begitu, hasil ini tetaplah memuaskan bagi publik Samarinda. Karena akhirnya, Borneo FC bisa mencetak gol, mendapat poin, serta menampilkan permainan yang seharusnya. (ava2)